Hari Guru 2025 Tanggal Berapa? Berikut Sejarahnya

Hari Guru 2025 Tanggal Berapa dan Kapan

Hari Guru 2025 jadi momen istimewa yang selalu dinantikan oleh para pendidik dan murid Indonesia. Setiap tahun, perayaan ini jadi pengingat akan jasa besar para guru. Tanpa guru, tentu ilmu tidak akan sampai kepada generasi muda. Mereka hadir dengan penuh kesabaran, mendampingi anak-anak belajar setiap hari. Maka tak heran jika Hari Guru Nasional 2025 selalu diperingati dengan penuh rasa syukur dan penghormatan.

Di balik setiap pelajaran yang kita pahami, ada perjuangan panjang seorang guru. Mereka bukan sekadar pengajar, tapi juga pembimbing, motivator, dan sahabat dalam proses tumbuh anak-anak bangsa. Bahkan di tengah keterbatasan, guru tetap hadir dengan senyum dan dedikasi yang tulus. Karena itulah, peran mereka tak tergantikan dalam perjalanan pendidikan Indonesia.

Kini, saat Hari Guru 2025 semakin dekat, mari kita maknai hari istimewa ini dengan lebih dalam. Memaknai melalui refleksi tentang betapa berharganya sosok guru dalam kehidupan kita. Sobat Mada tentu setuju, tanpa mereka, kita takkan sampai sejauh ini. Yuk, kita bahas bersama kapan tepatnya Hari Guru 2025 diperingati, serta bagaimana sejarah panjang di balik lahirnya hari penuh makna ini.

Baca juga: PPG Calon Guru 2025: Berikut Syarat, Jadwal, & Cara Daftar

Hari Guru 2025 Tanggal Berapa?

Hari Guru Nasional 2025 jatuh pada tanggal 25 November 2025. Tanggal ini tidak berubah dari tahun ke tahun karena telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Peringatan ini bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), organisasi besar yang menaungi para pendidik di tanah air.

Selain di sekolah, Hari Guru juga dirayakan secara nasional oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan tema khusus setiap tahunnya. Tema ini menggambarkan semangat perubahan dan inovasi dunia pendidikan. Jadi, meski hanya satu hari, maknanya bisa dirasakan sepanjang tahun.

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional adalah simbol penghormatan bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Di balik peringatannya yang berlangsung setiap tahun, tersimpan sejarah panjang yang menggetarkan hati. Yuks, simak sejarah Hari Guru Nasional di bawah ini.

Awal Mula Lahirnya Hari Guru

Sejarah Hari Guru Nasional di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para pendidik sejak masa penjajahan. Pada masa sebelum kemerdekaan, banyak guru yang aktif dalam berbagai organisasi pendidikan lokal. Namun, organisasi-organisasi tersebut masih terpisah berdasarkan suku, daerah, atau agama.

Misalnya, ada Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), Persatuan Guru Bantu (PGB), Persatuan Guru Ambon (PGA), dan sebagainya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perjuangan guru sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, tetapi belum terkoordinasi secara nasional.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para guru merasa perlu bersatu dalam satu wadah perjuangan. Pada tanggal 24-25 November 1945, lebih dari 90 organisasi guru di seluruh Indonesia berkumpul di Surakarta. Dari kongres inilah lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), organisasi tunggal guru di Indonesia.

Berdirinya PGRI menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan nasional. Tujuannya jelas: Memperjuangkan kemerdekaan bangsa melalui pendidikan, meningkatkan mutu guru, serta mempererat persatuan antarguru di seluruh wilayah Indonesia.

Pada masa itu, kondisi negara masih tidak stabil. Banyak guru ikut berjuang di medan perang, menjadi pejuang rakyat, dan mendirikan sekolah-sekolah darurat demi memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan. PGRI menjadi simbol bahwa pendidikan tidak boleh berhenti, meskipun bangsa masih dalam situasi sulit. Dari sinilah lahir semangat bahwa guru bukan sekadar pendidik, tetapi juga pejuang kemerdekaan.

Perkembangan PGRI Pasca-Kemerdekaan

Memasuki tahun-tahun berikutnya, PGRI terus berkembang menjadi organisasi yang kuat dan berpengaruh. PGRI tidak hanya memperjuangkan nasib guru secara ekonomi, tetapi juga memperjuangkan hak-hak pendidikan rakyat Indonesia. Pada era 1950-an hingga 1970-an, PGRI aktif dalam memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan pendidikan nasional. PGRI juga menjadi pelopor dalam memperjuangkan status guru sebagai profesi yang bermartabat dan memiliki kode etik.

PGRI kemudian berkembang menjadi organisasi yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Selain memperjuangkan kesejahteraan guru, PGRI juga berperan aktif dalam pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan karakter peserta didik.

Baca juga: 10+ Peran Guru dalam Pendidikan Nilai Siswa yang Berkarakter

Penetapan Resmi oleh Pemerintah

Penetapan Hari Guru Nasional secara resmi dilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994. Dalam keputusan tersebut, pemerintah menetapkan bahwa tanggal 25 November, yang merupakan hari berdirinya PGRI, diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Sejak saat itu, setiap tahun bangsa Indonesia memberikan penghormatan khusus kepada para guru di seluruh pelosok negeri.

Tujuan penetapan ini juga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan antara pemerintah, masyarakat, dan pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hari Guru 2025 juga dimaksudkan untuk mendorong masyarakat lebih menghargai profesi guru dan memahami peran penting mereka dalam membangun masa depan bangsa.

Makna Hari Guru Nasional

Makna historis dari Hari Guru Nasional begitu mendalam. Ia menjadi simbol perjuangan dan dedikasi para pendidik yang rela berkorban demi mencerdaskan bangsa. Hari ini bukan hanya milik guru yang bekerja di kota besar, tetapi juga mereka yang mengajar di daerah terpencil, di pegunungan, dan di pulau-pulau kecil Indonesia.

Dari masa ke masa, Hari Guru Nasional menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia. Refleksi untuk menilai sejauh mana penghargaan dan perhatian telah diberikan kepada profesi guru. Karena sejatinya, kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada mutu pendidikannya, dan mutu pendidikan bergantung pada kualitas gurunya.

Perjalanan Hari Guru di Era Modern

Seiring perkembangan zaman, peran guru pun ikut berubah. Di era digital seperti sekarang, guru tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Teknologi mengubah cara belajar, namun nilai-nilai luhur dari sosok guru tetap sama. Guru tetap menjadi figur yang menginspirasi, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak.

Hari Guru Nasional kini tidak hanya diperingati di sekolah-sekolah, tetapi juga di media sosial. Banyak orang membagikan kisah inspiratif tentang guru mereka dengan tagar #HariGuru2025 atau #TerimaKasihGuru. Bahkan, beberapa lembaga memberikan penghargaan khusus bagi guru yang berprestasi dan berdedikasi tinggi.

Baca juga: Kode Etik Guru 2025 : Isi, Makna, Sejarah & Pelanggarannya

Fakta Menarik Tentang Hari Guru

Sobat Mada bisa menemukan betapa dalamnya makna Hari Guru lewat kisah di balik setiap fakta. Yuk, kita simak satu per satu fakta menarik berikut agar peringatan Hari Guru 2025 terasa lebih bermakna!

1. Hari Guru Nasional Berbeda dengan Hari Pendidikan Nasional

Banyak orang mengira kedua hari ini sama, padahal berbeda. Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei untuk mengenang kelahiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. Sementara itu, Hari Guru Nasional jatuh pada 25 November, bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Keduanya sama-sama penting, namun memiliki fokus yang berbeda.

2. Lagu “Hymne Guru” Diciptakan oleh Sartono dari Madiun

Lagu legendaris ini diciptakan oleh Sartono, seorang guru musik asal Madiun, Jawa Timur. Meski hidup sederhana, beliau berhasil menciptakan karya abadi yang menggugah hati banyak orang. “Hymne Guru” pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan langsung diterima luas oleh masyarakat.

Liriknya sederhana, namun penuh makna dan penghormatan bagi para guru. Kini, lagu ini menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap peringatan Hari Guru di Indonesia. Sebuah bukti bahwa karya tulus dapat hidup abadi sepanjang masa.

3. Di Beberapa Negara, Hari Guru Diperigati pada Tanggal yang Berbeda

Menariknya, setiap negara memiliki tanggal dan cara tersendiri dalam memperingati Hari Guru. Di Amerika Serikat, Hari Guru dirayakan pada minggu pertama bulan Mei. Sementara di India, peringatannya jatuh pada 5 September untuk menghormati Dr. Sarvepalli Radhakrishnan, seorang filsuf dan guru besar.

Di Korea Selatan, Hari Guru jatuh pada 15 Mei, bertepatan dengan hari kelahiran raja yang dikenal peduli pendidikan. Fakta ini menunjukkan bahwa penghormatan terhadap guru adalah nilai universal yang dirayakan di seluruh dunia. Setiap bangsa memiliki caranya sendiri untuk menyanjung pahlawan pendidikan.

4. UNESCO Menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia (World Teachers’ Day)

UNESCO, lembaga dunia yang bergerak di bidang pendidikan, menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia sejak tahun 1994. Tanggal ini dipilih untuk menghormati deklarasi penting tentang status guru yang disepakati oleh UNESCO dan ILO pada 1966. Hari tersebut menjadi ajang refleksi global tentang tantangan dan kesejahteraan guru di seluruh dunia.

5. Di Indonesia, Hari Guru Selalu Bersamaan dengan HUT PGRI

Setiap tanggal 25 November, Indonesia memperingati dua momen bersejarah sekaligus: Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI. Keduanya memiliki keterkaitan erat karena PGRI lahir dari tekad para guru untuk bersatu setelah Indonesia merdeka.

Melalui PGRI, perjuangan guru menjadi lebih terorganisir dan kuat. Hari ini bukan hanya simbol perayaan, tetapi juga wujud komitmen berkelanjutan dalam membangun pendidikan nasional. Oleh karena itu, setiap peringatan Hari Guru juga menjadi saat yang tepat untuk mengenang semangat dan perjuangan organisasi guru Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top