Presmada.com, TKA jalur nasional PTN 2026 resmi diterapkan pada dua jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri. Dengan kebijakan ini, siswa yang ingin mendaftar melalui jalur tersebut wajib mengikuti Tes Kemampuan Akademik terlebih dahulu sebagai salah satu syarat utama.
Penggunaan TKA dalam seleksi nasional ini menjadi bagian dari perubahan sistem penerimaan siswa baru yang mulai berlaku pada tahun 2026. Oleh karena itu, siswa SMA dan SMK yang menargetkan PTN perlu memahami aturan baru ini sejak awal agar tidak salah langkah saat pendaftaran.
Perlu diketahui, TKA jalur nasional PTN 2026 mulai diberlakukan untuk siswa SMA dan SMK sejak tahun 2025. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan bahwa TKA tidak digunakan untuk menentukan izin siswa, melainkan berfungsi sebagai alat validasi nilai rapor.
TKA Wajib untuk Jalur Masuk Non Tes PTN 2026
Kebijakan penggunaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) ini berdampak pada jalur masuk non tes. Jika pada tahun 2025 dan seleksi sebelumnya hanya mengandalkan nilai rapor, mulai 2026 siswa juga diwajibkan memiliki nilai TKA.
Di luar nilai akademik, siswa tetap dapat meraih prestasi selama sekolah, termasuk portofolio bagi pendaftar jurusan seni dan olahraga.
Alasan TKA Diterapkan pada Jalur Nasional PTN
Pemerintah telah menetapkan dua jalur masuk nasional yang resmi menggunakan TKA. Kehadiran TKA bertujuan agar proses seleksi berjalan lebih objektif, adil, dan akuntabel.
Nilai TKA juga digunakan untuk memprediksi kesiapan akademik siswa sebelum memasuki program studi atau perguruan tinggi tujuan.
Selain itu, hasil TKA membantu panitia seleksi membedakan siswa yang memiliki nilai akademik setara dengan rapor, sekaligus memastikan kemampuan siswa sesuai dengan tuntutan program studi. Dengan demikian, penilaian menjadi lebih komprehensif dan tidak hanya bergantung pada rapor yang kualitas penilaiannya bisa berbeda antar sekolah.
Baca Juga: Strategi Cerdas Menghadapi SBMPTN & Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
TKA sebagai Validator Nilai Rapor
Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Prof. Eduart Wolok, menegaskan bahwa tujuan utama pelaksanaan TKA adalah untuk memvalidasi nilai rapor.
Menurutnya, selama ini nilai rapor kerap menjadi sorotan karena dianggap rawan manipulasi demi meloloskan siswa pada jalur SNBP.
“Nilai rapor sebelumnya banyak mendapat protes karena dianggap ada yang dimanipulasi. Dengan adanya TKA yang dilaksanakan secara nasional, nilai rapor bisa divalidasi,” ujar Prof Eduart Wolok, dikutip dari Antara.
Dua Masuk Jalur PTN 2026 yang Resmi Menggunakan TKA
1. Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
Tim SNBP telah memutuskan bahwa hanya siswa yang sudah mengikuti TKA dan dinyatakan memenuhi syarat yang dapat mendaftar melalui jalur ini. Dengan kata lain, meski SNBP dikenal sebagai jalur non tes, nilai TKA tetap menjadi syarat wajib.
Syarat Pendaftaran SNBP 2026:
Selain telah mengikuti TKA, calon peserta SNBP harus memenuhi ketentuan berikut:
- Merupakan siswa kelas terakhir SMA/SMK/MA pada tahun 2026 dengan prestasi unggul.
- Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar dalam PDSS.
- Nilai rapor telah diinput ke PDSS sesuai ketentuan.
- Memiliki prestasi akademik yang mendukung.
- Memenuhi persyaratan tambahan yang ditetapkan oleh masing-masing PTN akademik maupun PTN vokasi.
Jadwal SNBP 2026
- Pengumuman Kuota Sekolah: 29 Desember 2025
- Masa Sanggah: 29 Desember 2025 – 15 Januari 2026
- Registrasi Akun SNPMB Sekolah: 5 – 26 Januari 2026
- Pendaftaran PDSS oleh Sekolah: 5 Januari – 2 Februari 2026
- Registrasi Akun SNPMB Siswa: 12 Januari – 18 Februari 2026
- Pendaftaran SNBP: 3 – 18 Februari 2026
- Pengumuman Hasil SNBP : 31 Maret 2026
- Unduh Kartu Peserta: 3 Februari – 30 April 2026
2. Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN)
Selain SNBP, jalur lain yang resmi menggunakan TKA adalah SPAN-PTKIN. Jalur ini merupakan seleksi nasional masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah naungan Kementerian Agama, seperti UIN, IAIN, dan STAIN.
Syarat Pendaftaran SPAN-PTKIN 2026
Berikut ketentuan umum bagi calon peserta:
- Siswa kelas terakhir tahun 2026 dari MA, MAK, SMA, SMK, Pendidikan Diniyah Formal, Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah, Mu’adalah Muallimin, atau Mu’adalah Salafiyah.
- Memiliki prestasi dan akademik memenuhi persyaratan perguruan tinggi tujuan.
- Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
- Memiliki nilai rapor kelas X hingga kelas XII semester 1 yang telah diisikan ke PDSS.
Jadwal SPAN-PTKIN 2026
- Pendaftaran PDSS oleh Sekolah: 5 Januari – 7 Februari 2026
- Pendaftaran Siswa: 11 – 28 Februari 2026
- Pengumuman Hasil: 7 April 2026
Apa Dampak Penerapan TKA bagi Siswa?
Penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tentu membawa dampak langsung bagi siswa, terutama mereka yang berencana melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. Di satu sisi, TKA membuka peluang seleksi yang lebih adil. Namun di sisi lain, kebijakan ini juga menuntut kesiapan akademik dan mental siswa sejak dini.
Dengan adanya TKA, siswa tidak hanya bergantung pada nilai rapor, tetapi juga perlu menunjukkan kemampuan akademik melalui tes yang diselenggarakan secara nasional.
1. Keuntungan TKA bagi Calon Mahasiswa
Salah satu keuntungan utama TKA adalah memberikan peluang yang lebih adil bagi siswa dari berbagai latar belakang sekolah. Selama ini, nilai rapor sering kali dinilai berbeda antar sekolah. Dengan TKA, kemampuan akademik siswa dapat diukur menggunakan standar yang sama secara nasional.
TKA juga membantu siswa yang memang memiliki kemampuan akademik yang kuat, tetapi berasal dari sekolah dengan standar penilaian rapor yang ketat. Dalam kondisi seperti ini, nilai TKA dapat menjadi penyeimbang dan memperkuat peluang siswa saat mengikuti seleksi jalur nasional.
Selain itu, TKA dapat menjadi cermin kesiapan siswa sebelum memasuki dunia perkuliahan. Siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir, pemahaman materi, dan daya nalar mereka, sehingga lebih siap memilih jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai.
2. Tantangan yang Mungkin Dihadapi Siswa
Meski membawa manfaat, penerapan TKA juga menghadirkan sejumlah tantangan bagi siswa. Salah satunya adalah bertambahnya beban persiapan akademik, terutama bagi siswa kelas akhir yang sudah disibukkan dengan tugas sekolah dan persiapan kelulusan.
Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap bimbingan belajar atau latihan soal TKA. Hal ini bisa menjadi kendala bagi siswa yang kurang mendapatkan pendampingan akademik di luar sekolah.
Selain itu, muncul pula tekanan psikologis karena TKA sering dianggap sebagai penentu masa depan masuk PTN, meskipun pemerintah telah menyatakan bahwa TKA bukan penentu izin sekolah. Jika tidak disikapi dengan bijak, tekanan ini dapat membuat siswa merasa cemas dan kurang percaya diri.
Oleh karena itu, siswa perlu mempersiapkan diri secara bertahap, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi mental, agar dapat menghadapi TKA dengan lebih tenang dan terukur.
Pengaruh TKA terhadap Pemilihan Jurusan dan PTN
Penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak hanya berpengaruh pada proses seleksi masuk PTN, tetapi juga berdampak pada cara siswa memilih jurusan dan tujuan perguruan tinggi. Jika sebelumnya banyak siswa memilih jurusan berdasarkan tren atau keinginan semata, kini kemampuan akademik menjadi pertimbangan yang lebih nyata.
Nilai TKA membantu siswa dan pihak kampus melihat kesesuaian antara kemampuan akademik dengan tuntutan program studi. Dengan demikian, risiko salah satu jurusan atau kesulitan akademik di awal masa perkuliahan dapat ditekan.
1. Kesesuaian Nilai TKA dengan Program Studi
Setiap program studi memiliki karakteristik dan tingkat kebutuhan akademik yang berbeda-beda. Misalnya, jurusan sains dan teknik umumnya menuntut kemampuan logika dan numerik yang kuat, sementara jurusan sosial dan humaniora lebih menekankan pemahaman verbal dan analisis.
Nilai TKA dapat memberikan gambaran apakah kemampuan akademik siswa sudah sejalan dengan program studi yang dituju. Jika nilai TKA menunjukkan kekuatan di bidang tertentu, hal ini bisa menjadi indikator bahwa siswa memiliki dasar yang cukup untuk mengikuti perkuliahan di jurusan tersebut.
Bagi perguruan tinggi, kesepakatan ini penting untuk memastikan siswa yang diterima benar-benar siap mengikuti proses pembelajaran. Sementara bagi siswa, nilai TKA bisa menjadi bahan evaluasi diri sebelum menetapkan pilihan jurusan.
2. Strategi Memilih Jurusan Berdasarkan Kemampuan Akademik
Dengan adanya TKA, siswa sebaiknya mulai lebih realistis dan reflektif dalam memilih jurusan. Tidak hanya mengikuti keinginan teman, dorongan orang tua, atau jurusan yang sedang populer, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan akademik yang dimiliki.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah membandingkan hasil TKA dengan karakteristik bidang yang diminati. Jika terdapat bayangan yang cukup besar, siswa dapat mempertimbangkan arah alternatif yang masih sejalan dengan minat tetapi lebih sesuai dengan kemampuannya.
Selain itu, siswa juga dapat menggunakan hasil TKA sebagai dasar untuk memperbaiki diri. Jika masih ada waktu sebelum pendaftaran, hasil TKA bisa menjadi acuan untuk memperkuat materi tertentu agar peluang diterima di arah impian tetap terbuka.
Dengan pendekatan seperti ini, pemilihan jurusan tidak lagi bersifat spekulatif, melainkan didasarkan pada pemahaman diri dan kesiapan akademik, sehingga peluang keberhasilan selama perkuliahan pun menjadi lebih besar.








