Teks eksplanasi adalah jenis tulisan yang menjelaskan bagaimana dan mengapa sebuah fenomena bisa terjadi. Nah, teks ini membahas proses serta latar belakang terjadinya peristiwa—baik fenomena alam, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan. Sebuah teks eksplanasi menolong Sobat Mada memahami proses di balik peristiwa sehari‑hari atau peristiwa ilmiah secara runtut dan faktual.
Lebih jelasnya, teks ini berbeda dengan narasi atau deskripsi. Kalau narasi menceritakan kisah atau urutan peristiwa dengan pelaku, dan deskripsi menggambarkan objek atau suasana, teks eksplanasi fokus pada penjelasan sebab‑akibat serta proses. Sobat Mada bakal disuguhi fakta dan penjelasan ilmiah, bukan opini atau ajakan.
Karena begitu, teks eksplanasi sering dipakai di buku pelajaran, artikel populer, atau tulisan ilmiah ringan. Tulisan ini membantu Sobat Mada mengerti “mengapa” sesuatu terjadi—misalnya mengapa hujan bisa turun, mengapa gempa terjadi, atau mengapa polusi udara bisa meningkat.
Baca juga: 23 Contoh Teks Eksplanasi Singkat Beserta Strukturnya
Pengertian Teks Ekplanasi
Teks eksplanasi adalah sebuah tulisan yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena secara faktual dan logis. Fenomena yang dijelaskan bisa berupa fenomena alam seperti hujan, gunung meletus, pelangi, gempa bumi, dan angin. Fenomena sosial juga bisa dijelaskan, seperti kemacetan, banjir kota, urbanisasi, dan perubahan perilaku masyarakat.
Nah, teks ini memiliki karakter informatif. Artinya, Sobat Mada tidak sedang membaca persuasi atau iklan. Tidak ada ajakan, tidak ada bujukan, dan tidak ada perintah. Pembaca hanya dituntun untuk memahami. Gaya penulisan seperti ini membuat pelajar bisa menguatkan kemampuan berpikir kritis. Ketika sebuah peristiwa dipahami penyebab dan prosesnya, pembaca lebih siap menghadapi informasi baru.
Ciri lain teks eksplanasi adalah penggunaan konjungsi kausal dan kronologis. Contoh konjungsi kausal adalah “sebab”, “karena”, “oleh karena itu”, dan “akibatnya”. Sedangkan konjungsi kronologis adalah “kemudian”, “lalu”, “selanjutnya”, dan “pada akhirnya”. Pembaca bisa mengikuti urutan dari awal hingga akhir tanpa tersesat.
Teks eksplanasi berbeda dari teks deskripsi atau narasi. Jika teks deskripsi menggambarkan objek atau suasana, teks eksplanasi menerangkan proses ilmiah atau kejadian. Jika narasi menceritakan alur, teks eksplanasi menyampaikan hubungan sebab-akibat. Perbedaan ini penting karena menentukan tujuan penulisan dan struktur yang digunakan.
Tujuan Teks Eksplanasi
Setiap tujuan memberi gambaran tentang fungsi teks dalam dunia pembelajaran. Penjelasan yang runtut membuat pembaca lebih siap memasuki isi teks. Gaya bahasa yang ringan membantu pemahaman. Dengan pengantar ini, Sobat Mada bisa mengikuti poin-poin berikut dengan lebih nyaman.
1. Memberikan Pemahaman Runtut tentang Fenomena
Penjelasan dalam teks eksplanasi membantu Sobat Mada memahami proses suatu kejadian secara berurutan. Setiap langkah diterangkan dengan bahasa sederhana agar mudah dicerna. Penyampaian yang runtut membuat pembaca tidak kehilangan arah. Informasi yang diberikan pun terasa lebih terstruktur. Dengan demikian, pembaca bisa mengikuti setiap tahap dengan nyaman.
2. Menjelaskan Hubungan Sebab-Akibat
Fenomena selalu memiliki penyebab dan dampak. Teks eksplanasi membahas dua aspek ini dengan jelas. Penjelasan sebab-akibat memudahkan pembaca memahami alasan sebuah peristiwa terjadi. Kalimat yang digunakan ringkas namun berbobot. Dampaknya, pembaca merasa lebih dekat dengan proses yang dijelaskan.
3. Melatih Pola Pikir Logis
Teks eksplanasi membantu membentuk kebiasaan berpikir teratur. Informasi disusun dengan sistematis agar alurnya mudah diikuti. Pelajar dapat berlatih menyusun logika secara jelas. Proses ini membangun kemampuan analisis. Akhirnya, pembaca mampu menyimpulkan informasi secara mandiri.
4. Meningkatkan Wawasan Ilmiah
Setiap fenomena dijelaskan dengan dasar teori atau fakta. Pembaca diajak mengenal konsep ilmiah yang relevan. Informasi disampaikan dengan bahasa populer agar mudah dipahami. Pembaca juga mendapat pandangan baru tentang fenomena sehari-hari. Pengetahuan tersebut dapat dipakai dalam pelajaran atau kehidupan nyata.
5. Menyampaikan informasi tanpa opini pribadi
Teks eksplanasi fokus pada penyampaian fakta. Tidak ada ajakan atau bujukan. Penjelasan diberikan secara objektif agar pembaca bisa menilai sendiri. Cara ini menguatkan kemampuan berpikir kritis. Pembaca pun dapat belajar memisahkan fakta dari opini.
Baca juga: Pelajaran KKA Adalah: Berikut Panduan Mata Pelajarannya
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Bagian ciri-ciri membantu Sobat Mada mengenali karakter utama dari teks eksplanasi. Penjelasan ciri penting agar pembaca bisa membedakan teks ini dari jenis teks lain. Setiap ciri dijelaskan dengan ringkas namun jelas. Bahasa dibuat sederhana agar terasa akrab. Pengantar ini memudahkan Sobat Mada memahami uraian di bawahnya.
1. Berdasarkan Fakta
Semua informasi di dalam teks eksplanasi disusun dari data nyata. Fakta digunakan untuk menjelaskan peristiwa secara objektif. Bahasa yang digunakan pun sederhana agar mudah dibaca. Penggunaan fakta membuat teks terasa kredibel. Pembaca dapat memahami proses tanpa keraguan.
2. Menjelaskan Fenomena Ilmiah, Sosial, atau Budaya
Topik yang dibahas biasanya bersifat umum dan tidak bersifat pribadi. Fenomena alam seperti hujan atau gempa sering dijadikan contoh. Fenomena sosial seperti urbanisasi atau kemacetan juga bisa dibahas. Penjelasan dibuat dengan ringkas namun detail. Pembaca pun dapat mempelajari fenomena dari berbagai sudut.
3. Menggunakan Konjungsi Kausal dan Kronologis
Konjungsi kausal seperti “karena” atau “sebab” membantu menjelaskan hubungan penyebab. Konjungsi kronologis seperti “lalu” atau “selanjutnya” memandu pembaca melalui urutan proses. Kata-kata ini membuat kalimat lebih mengalir. Struktur paragraf pun terasa lebih teratur. Pembaca dapat mengikuti penjelasan tanpa bingung.
4. Menggunakan Bahasa Baku dan Informatif
Teks eksplanasi memakai bahasa formal yang jelas. Setiap kalimat disusun agar mudah dipahami. Pilihan kata dibuat tepat agar tidak menimbulkan salah tafsir. Gaya bahasa ini membuat teks terasa akademis namun tetap ringan. Pembaca merasa terbantu karena informasinya langsung ke inti.
5. Tidak Bersifat Persuasif
Isi teks tidak bertujuan membujuk pembaca. Penjelasan hanya menyampaikan fakta dan proses. Pembaca tidak diarahkan untuk setuju atau tidak setuju. Fokusnya adalah pemahaman, bukan ajakan. Hal ini membuat teks eksplanasi berbeda dari iklan atau editorial.
Baca juga: 20+ Contoh Narrative Text Singkat Beserta Strukturnya
Struktur Teks Eksplanasi
Tiap bagian memiliki fungsi penting dalam menyampaikan informasi. Penjelasan struktur membuat pembaca lebih mudah mengikuti urutan isi. Kalimat singkat menjaga kenyamanan membaca. Dengan pengantar ini, Sobat Mada lebih siap memahami pembagian struktur di bawahnya.
1. Pernyataan Umum (General Statement)
Bagian ini memperkenalkan fenomena yang dibahas. Penjelasan dibuat ringkas namun jelas agar pembaca memahami konteks. Informasi dasar seperti definisi atau gambaran umum diletakkan di awal. Struktur ini membantu membangun fondasi sebelum masuk ke proses. Pembaca pun siap mengikuti informasi berikutnya.
2. Deretan Penjelas (Explanation Sequence)
Bagian ini menjelaskan proses sebuah fenomena secara runtut. Setiap tahap dipaparkan secara detail dengan kalimat pendek. Konjungsi kronologis membantu memperjelas urutan peristiwa. Fakta dan teori dijelaskan agar proses mudah dipahami. Bagian ini merupakan inti dari teks eksplanasi.
3. Interpretasi atau Penutup
Bagian akhir berisi kesimpulan atau refleksi singkat. Penulis dapat memberi ringkasan dari penjelasan sebelumnya. Penutup bisa juga berisi dampak atau makna fenomena tersebut. Kalimatnya tetap bersifat objektif dan informatif. Pembaca meninggalkan teks dengan pemahaman utuh dan tuntas.
Pegiat dunia pendidikan. Suka menulis artikel-artikel seputar pendidikan dan novel. Kini, ia sebagai kepala tim marketing Bimbel Presmada.








