Maulid Nabi 2025 Berapa Hijriah? Cek Lagi Tanggalnya

Maulid Nabi 2025 Berapa Hijriah

Maulid Nabi 2025 berapa hijriah menjadi pertanyaan yang sering dicari umat Muslim menjelang peringatan hari kelahiran Rasulullah SAW. Setiap tahunnya, peringatan ini selalu dinantikan sebagai momen penuh berkah untuk mengenang perjuangan Nabi dan meneladani akhlaknya. Tak hanya sekadar tanggal penting dalam kalender Islam, Maulid Nabi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan umat melalui berbagai kegiatan keagamaan.

Seperti diketahui, Maulid Nabi biasanya diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah. Namun, karena perbedaan sistem penanggalan antara hijriah dan masehi, tanggalnya selalu bergeser setiap tahun. Inilah yang membuat banyak orang penasaran dan mencari tahu kapan tepatnya Maulid Nabi 2025 jatuh agar bisa menyiapkan acara dan peringatan sesuai tradisi yang berlaku.

Nah, kalau Sobat Mada juga sedang bertanya-tanya soal tanggalnya, simak artikel ini sampai selesai. Di sini akan dibahas informasi lengkap mengenai kapan Maulid Nabi 2025 diperingati, baik dalam kalender masehi maupun hijriah, agar Sobat Mada tidak ketinggalan momentum penting ini.

Berapa Hijriah Maulid Nabi 2025?

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Kemenag, Maulid Nabi 2025 bertepatan dengan tahun 1447 Hijriah. Pada tahun tersebut, bulan Rabiul Awal memiliki 29 hari, dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025, dan berakhir pada Senin, 22 September 2025.

Rabiul Awal dikenal sebagai salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah. Selain menjadi bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, di bulan ini juga terjadi berbagai peristiwa bersejarah. Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul pada bulan ini, serta melaksanakan hijrah bersama para sahabat dari Makkah menuju Madinah.

Tak hanya itu, peristiwa penting lain juga terjadi di bulan Rabiul Awal, seperti peperangan Safwan (Badar pertama), Bawat, Zi Amar (Ghatfan), Bani An-Nadhir, Daumatul Jandal, hingga Bani Lahyan. Rasulullah SAW juga wafat pada bulan ini, tepatnya Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriah atau bertepatan 7 Juni 632 Masehi. Pada hari wafatnya beliau, para sahabat kemudian sepakat mengangkat Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah pertama.

Baca Juga: 60+ Ucapan Maulid Nabi Penuh Makna dan Doa Terbaik

Pelajaran Apa yang bisa Diambil dari Kegiatan Maulid Nabi?

Berikut beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Menumbuhkan Cinta kepada Rasulullah SAW

Peringatan Maulid Nabi menjadi kesempatan untuk meneguhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Mencintai Nabi berarti juga mencintai Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 31 bahwa bukti cinta kepada Allah adalah dengan mengikuti Rasulullah.

2. Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi tidak hanya diperingati sebagai tradisi tahunan, melainkan juga untuk mencontoh perilaku dan akhlak mulia Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun sikap sosial.

3. Meningkatkan Iman dan Ketakwaan

Momentum Maulid Nabi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat iman dengan meneladani sunnah dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an. Dengan begitu, umat Islam bisa memperbaiki diri serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Mempererat Tali Silaturahmi

Berbagai kegiatan yang dilakukan saat Maulid Nabi, seperti pengajian, doa bersama, berbagi makanan, hingga ceramah agama, dapat mempererat ukhuwah Islamiah sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

5. Mengingat Perjuangan Rasulullah SAW

Maulid Nabi juga menjadi momen untuk kembali merenungkan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam. Dengan mengingat pengorbanan beliau, umat Islam terdorong untuk terus menjaga, mengamalkan, dan meneruskan dakwah yang penuh kesabaran serta keikhlasan.

Apa Sejarah Singkat tentang Perayaan Maulid Nabi?

Berdasarkan kajian sejarah dan tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang ditulis oleh Moch Yunus dalam karyanya “Peringatan Maulid Nabi: Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia”, peringatan Maulid pertama kali tercatat pada masa Dinasti Fathimiyyah di Mesir, tepatnya ketika Khalifah Mu’iz li Dinillah berkuasa pada abad ke-4 Hijriyah (sekitar tahun 341 H).

Tradisi ini sempat mengalami pelarangan, namun kembali digiatkan oleh Amir li Ahkamillah pada tahun 524 H. Tujuannya tidak hanya untuk memperkuat spiritualitas umat Islam, tetapi juga menumbuhkan semangat keberagamaan di bawah kekuasaan Fathimiyyah. Pada periode tersebut, perayaan lebih diarahkan untuk memperkokoh identitas keislaman sekaligus mencegah ancaman penjajahan asing.

Kemudian, pada tahun 630 H, Khalifah Mudhaffar Abu Said menyelenggarakan Maulid Nabi secara besar-besaran untuk menguatkan semangat umat di tengah ancaman pasukan Mongol pimpinan Jengiz Khan. Perayaan itu menghadirkan hidangan melimpah dan penceramah, sekaligus menelan biaya yang sangat besar.

Hari Libur Maulid Nabi 2025

Tanggal tersebut telah ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi SAW. Penetapan ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terbaru terkait daftar hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.

Karena bertepatan dengan hari Jumat dan berlanjut ke akhir pekan, libur Maulid Nabi 2025 otomatis menghadirkan akhir pekan panjang selama tiga hari berturut-turut. Rinciannya sebagai berikut:

  • Jumat, 5 September 2025: Libur nasional Maulid Nabi SAW
  • Sabtu, 6 September 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 7 September 2025: Libur akhir pekan

Apa Saja Amalan saat Maulid Nabi?

Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremoni, melainkan juga waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan. Ada sejumlah amalan sunnah yang bisa dilakukan di momen ini, di antaranya:

1. Membaca Salawat

Mengucapkan salawat kepada Rasulullah saw. menjadi amalan utama di hari Maulid Nabi. Hal ini menunjukkan rasa cinta sekaligus bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Mengikuti Pengajian dan Majelis Ilmu

Banyak masjid atau majelis taklim menggelar kajian khusus tentang sejarah hidup Rasulullah. Menghadirinya dapat menambah ilmu sekaligus memperdalam kecintaan kepada beliau.

3. Bersedekah dan Membantu Sesama

Sedekah sangat dianjurkan kapan saja, termasuk saat Maulid Nabi. Umat Islam bisa berbagi makanan, rezeki, atau bantuan lainnya kepada orang-orang yang membutuhkan.

4. Mempelajari Sirah Nabawiyah

Maulid Nabi menjadi kesempatan yang baik untuk kembali mempelajari perjalanan hidup Rasulullah saw. melalui buku, kajian, atau ceramah. Dari situ, umat dapat meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.

5. Memperbanyak Dzikir dan Doa

Selain bersalawat, umat juga dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir untuk memohon keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri, keluarga, serta seluruh umat.

Baca Juga: 13 Contoh Susunan Acara Maulid Nabi di Sekolah Hingga Umum

Menyambut Maulid Nabi dengan Amalan Mulia

Peringatan Maulid Nabi SAW bukan hanya perayaan rutin, tetapi juga sarana untuk memperkuat kecintaan kita kepada Rasulullah. Pertanyaan Maulid Nabi 2025 berapa hijriah sudah terjawab yaitu 1447 Hijriah. Dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah, umat Islam bisa menjadikan momen ini sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah sekaligus meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad.

Selain menambah wawasan melalui kajian atau sirah nabawiyah, Maulid Nabi juga mengingatkan kita pentingnya berbagi kebaikan. Sedekah, doa, serta dzikir yang dipanjatkan akan membawa keberkahan, baik bagi diri sendiri maupun bagi umat secara keseluruhan.

Mari jadikan momentum Maulid Nabi SAW sebagai kesempatan memperbaiki diri dan memperkuat persaudaraan sesama Muslim. Jika menurut Sobat Mada artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk membagikannya agar semakin banyak orang yang dapat mengambil hikmah dan mempelajarinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top