Doa zakat fitrah merupakan bagian penting dalam ibadah menjelang Idulfitri. Doa ini dibaca saat menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri dan penyempurnaan ibadah puasa. Dalam Islam, zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu, baik untuk diri sendiri, istri, anak, maupun keluarga.
Sebagai ibadah yang dilakukan di akhir Ramadan, zakat fitrah memiliki keutamaan besar. Selain membersihkan harta, zakat ini juga menjadi bentuk kepedulian sosial kepada mereka yang membutuhkan. Dengan membaca doa zakat fitrah, Sobat Mada bisa menambah keberkahan dalam setiap harta yang dikeluarkan.
Membaca doa zakat fitrah sebaiknya dilakukan dengan penuh keikhlasan. Bagi Sobat Mada yang ingin mengetahui doa zakat fitrah untuk diri sendiri, istri, anak, dan keluarga, artikel ini akan mengulasnya secara lengkap. Yuk, simak selengkapnya!
Doa Zakat Fitrah Lengkap
Membaca doa saat menunaikan zakat fitrah sangat dianjurkan. Doa ini menunjukkan niat yang tulus dan sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah doa zakat fitrah lengkap untuk berbagai keperluan.
1. Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
Bahasa Arab: اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ زَكَاتِي وَاغْفِرْ ذُنُوبِي وَطَهِّرْ قَلْبِي
Latin: Allahumma taqabbal zakatī waghfir dhunūbī waṭahhir qalbī.
Terjemahan: “Ya Allah, terimalah zakatku, ampunilah dosaku, dan sucikanlah hatiku.”
Jika ingin lebih singkat, bisa membaca:
Bahasa Arab: نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an nafsi fardhan lillâhi ta‘âlâ.
Terjemahan: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.”
2. Doa Zakat Fitrah untuk Istri
Bahasa Arab: نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِي فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an zaujati fardhan lillâhi ta‘âlâ.
Terjemahan: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.”
3. Doa Zakat Fitrah untuk Anak
Bahasa Arab: نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِي فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an waladi fardhan lillâhi ta‘âlâ.
Terjemahan: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak saya sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.”
4. Doa Zakat Fitrah untuk Keluarga
Bahasa Arab: نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ أَهْلِ بَيْتِي فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an ahli baiti fardhan lillâhi ta‘âlâ.
Terjemahan: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk keluargaku sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Arab & Latinnya
Hukum dan Waktu Pembayaran
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Pembayaran zakat ini memiliki aturan dan waktu tertentu. Dengan memahami hukum dan ketentuannya, Sobat Mada bisa menunaikan zakat dengan benar.
1. Hukum Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus ditunaikan setiap Muslim. Hukum ini berlaku bagi mereka yang mampu dan memiliki kelebihan makanan atau harta pada malam Idulfitri.
Kewajiban zakat fitrah ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial. Dengan zakat ini, kaum fakir dan miskin bisa merasakan kebahagiaan di hari raya. Selain itu, zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadan.
Setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, wajib menunaikannya. Bahkan, bayi yang lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadan juga harus dibayarkan zakat fitrahnya oleh wali atau orang tuanya.
Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah adalah bagian dari rukun Islam yang tidak boleh diabaikan. Menunda atau tidak membayarkannya tanpa alasan yang sah bisa menjadi dosa. Oleh karena itu, pastikan zakat fitrah dikeluarkan sesuai ketentuan syariat Islam.
Zakat fitrah diwajibkan bagi setiap Muslim yang memiliki kelebihan makanan pada malam dan pagi Idulfitri. Kewajiban ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW:
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
2. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah
Zakat fitrah memiliki batas waktu tertentu. Waktu terbaik untuk menunaikannya adalah sejak awal Ramadan hingga sebelum salat Idulfitri. Namun, ada beberapa pembagian waktu yang perlu Sobat Mada ketahui:
- Waktu Wajib Zakat fitrah menjadi wajib saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadan. Jika seseorang meninggal sebelum waktu ini, maka zakat fitrah tidak diwajibkan atasnya.
- Waktu Sunnah Waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah sebelum salat Idulfitri. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW agar zakat dapat sampai kepada mereka yang berhak sebelum hari raya tiba.
- Waktu Makruh Jika zakat fitrah ditunaikan setelah salat Idulfitri, maka hukumnya makruh. Meski masih dianggap sah, hal ini tidak sesuai dengan sunnah Nabi.
- Waktu Haram Menunda zakat fitrah hingga setelah hari raya tanpa alasan yang dibenarkan syariat adalah haram. Dalam kondisi ini, zakat fitrah tetap harus dibayarkan, tetapi hanya dihitung sebagai sedekah biasa, bukan zakat fitrah yang sah.
Maka, agar zakat fitrah diterima dengan sempurna, Sobat Mada perlu menunaikannya tepat waktu. Pastikan zakat dibayarkan sebelum salat Id agar manfaatnya lebih besar dan pahalanya lebih sempurna.
Zakat fitrah bisa ditunaikan sejak awal Ramadan, tetapi waktu yang paling utama adalah sebelum salat Idulfitri. Jika dibayarkan setelah salat Id, maka hanya dihitung sebagai sedekah biasa.
Baca juga: Zakat Fitrah Berapa? Cek Besaran dan Nominalnya
Keutamaan Zakat bagi Umat Islam
Zakat fitrah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga memiliki banyak keutamaan. Selain menyempurnakan ibadah puasa, zakat ini membawa manfaat bagi pemberi maupun penerima.
Berikut adalah beberapa keutamaan zakat fitrah:
1. Menyucikan Diri dari Dosa Kecil
Selama Ramadan, tak jarang kita melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Zakat fitrah menjadi sarana penyucian diri dari perkataan sia-sia, perbuatan kurang baik, serta kekhilafan selama berpuasa.
2. Menyempurnakan Ibadah Ramadan
Ibadah puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga hati dan lisan. Dengan zakat fitrah, ibadah Ramadan menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah.
3. Membantu Sesama yang Membutuhkan
Salah satu tujuan utama zakat fitrah adalah membantu kaum fakir dan miskin. Mereka yang kurang mampu bisa merayakan Idulfitri dengan bahagia karena mendapatkan bagian dari zakat yang diberikan.
4. Mendapat Keberkahan dalam Harta
Harta yang dikeluarkan untuk zakat menjadi lebih bersih dan berkah. Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang ikhlas berzakat.
5. Meningkatkan Rasa Syukur dan Kepedulian
Dengan menunaikan zakat fitrah, seseorang belajar untuk berbagi. Hal ini meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah serta memperkuat kepedulian terhadap sesama.
6. Menjalankan Perintah Allah dan Sunnah Rasul
Zakat fitrah adalah perintah langsung dari Allah dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Dengan menunaikannya, Sobat Mada telah menjalankan salah satu ajaran penting dalam Islam.
Baca juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri & Keluarga
Pertanyaan Seputar Zakat Fitrah
Banyak yang masih bingung tentang zakat fitrah. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan beserta jawabannya. Semoga bisa membantu Sobat Mada memahami lebih dalam.
1. Berapa Besaran Zakat Fitrah?
Besaran zakat fitrah adalah satu sha’ (sekitar 2,5–3 kg) dari bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma. Nilainya juga dapat diganti dengan uang sesuai harga makanan pokok di daerah setempat.
2. Apakah Bayi yang Baru Lahir Wajib Diberi Zakat Fitrah?
Ya, jika bayi lahir sebelum Idulfitri, maka orang tuanya wajib membayarkan zakat fitrah atas namanya.
3. Bolehkah Memberikan Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang?
Pendapat ulama berbeda. Sebagian memperbolehkan karena lebih praktis, sedangkan sebagian lainnya tetap menyarankan dalam bentuk bahan makanan pokok.
4. Siapa Saja yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?
Setiap Muslim yang memiliki kelebihan makanan atau harta pada malam Idulfitri wajib menunaikan zakat fitrah. Kewajiban ini berlaku untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, seperti istri, anak, dan orang tua jika masih dalam nafkahnya.
5. Kepada Siapa Zakat Fitrah Harus Diberikan?
Zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin yang berhak menerimanya. Sebaiknya disalurkan di daerah tempat tinggal pemberi zakat agar manfaatnya lebih terasa.
6. Apakah Zakat Fitrah Bisa Dibayarkan di Awal Ramadan?
Zakat fitrah boleh dibayarkan sejak awal Ramadan, tetapi waktu terbaiknya adalah menjelang Idulfitri, sebelum salat Id.
7. Apa Hukumnya Jika Seseorang Lupa Membayar Zakat Fitrah?
Jika lupa atau lalai membayar zakat fitrah hingga lewat waktu salat Idulfitri, maka zakat tetap harus dikeluarkan, tetapi statusnya berubah menjadi sedekah biasa dan kehilangan nilai zakatnya.
8. Apakah Orang yang Berhutang Masih Wajib Membayar Zakat Fitrah?
Jika setelah memenuhi kebutuhan pokoknya seseorang masih memiliki kelebihan harta, meskipun ia memiliki hutang, maka ia tetap wajib membayar zakat fitrah.
9. Bolehkah Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri?
Zakat fitrah tidak boleh diberikan kepada orang yang menjadi tanggungan nafkah, seperti orang tua, anak, atau istri. Namun, boleh diberikan kepada saudara, paman, bibi, atau kerabat yang masuk dalam kategori fakir miskin.
Tunaikan Zakat Fitrah dengan Ikhlas
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Membayarnya tepat waktu akan membawa keberkahan. Selain sebagai penyucian diri, zakat ini juga membantu saudara kita yang membutuhkan.
Pastikan Sobat Mada menunaikan zakat sebelum salat Idulfitri. Gunakan doa yang sesuai agar niat lebih sempurna. Dengan begitu, zakat fitrah yang diberikan menjadi ibadah yang diterima Allah.
Semoga artikel ini bermanfaat. Jika Sobat Mada punya pertanyaan atau pengalaman seputar zakat fitrah, silakan tinggalkan komentar di bawah. Jangan lupa bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya. Yuk, sebarkan kebaikan!
Pegiat dunia pendidikan. Suka menulis artikel-artikel seputar pendidikan dan novel. Kini, ia sebagai kepala tim marketing Bimbel Presmada.








