Puasa 2026 Jatuh pada Bulan ini, Bunda Simak Lengkapnya!

Puasa 2026 Jatuh pada Bulan

Puasa 2026 Jatuh pada Bulan – Bulan Ramadan selalu punya tempat istimewa di hati setiap keluarga Muslim. Bukan sekadar waktu menahan lapar dan haus, tapi juga momen penuh makna untuk membentuk karakter dan kedekatan keluarga. Tak heran, banyak Bunda mulai bertanya-tanya sejak dini, “Puasa 2026 jatuh pada bulan apa, ya?”

Mengetahui jadwal Ramadan lebih awal membantu Bunda menyiapkan anak secara fisik dan mental. Apalagi untuk anak yang baru belajar berpuasa, proses adaptasinya perlu dilakukan dengan sabar dan penuh kasih sayang. Bunda tentu ingin ibadah Ramadan menjadi pengalaman pertama yang menyenangkan bagi mereka.

Di artikel ini, kita akan membahas kapan puasa 2026 dimulai, bagaimana cara menghitung mundurnya, dan tentu saja — tips parenting agar anak siap dan bahagia menjalankan ibadah puasa bersama keluarga.

Puasa 2026 Jatuh pada Bulan Apa?

Berdasarkan perhitungan kalender Hijriah dan hasil hisab astronomi, puasa Ramadan 1447 H diprediksi dimulai pada Rabu, 18 Februari 2026. Ramadan akan berlangsung hingga 19 Maret 2026, dan Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 20 Maret 2026.

Namun, keputusan resmi tetap menunggu sidang isbat oleh Kementerian Agama RI. Jadi, meski perkiraan ini bisa dijadikan panduan, Bunda sebaiknya tetap menunggu pengumuman resmi menjelang Ramadan tiba.

Kapan Ramadhan 2026 Hitung Mundur?

Kalau Ramadan 2026 diprediksi mulai 18 Februari, berarti dari sekarang (Oktober 2025), masih sekitar empat bulan lagi menuju puasa pertama! Ini waktu yang pas untuk mulai menyiapkan anak-anak secara perlahan agar tidak kaget dengan perubahan pola makan dan tidur.

Bunda bisa mulai dengan hal-hal kecil, seperti membiasakan anak bangun lebih pagi, mengajarkan doa-doa sahur dan berbuka, serta mengenalkan makna sabar dan berbagi. Dengan begitu, Ramadan nanti tidak terasa “berat”, tapi justru menjadi bulan yang ditunggu-tunggu si kecil.

Baca juga: Waktu yang Tepat Mengganti Puasa Ramadhan untuk Anak-Anak

Cara Bunda Melatih Anak untuk Puasa

Melatih anak berpuasa bukan soal menahan lapar semata, tapi juga soal pendidikan karakter. Anak belajar disiplin, empati, dan keikhlasan. Berikut beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan agar prosesnya menyenangkan:

1. Mulai dari Puasa Setengah Hari

Bunda bisa mengajak anak berlatih dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Misalnya, anak menahan diri sampai waktu Zuhur atau Ashar. Dengan cara ini, anak belajar disiplin tanpa merasa terbebani. Jangan lupa, beri apresiasi sederhana seperti pelukan, pujian, atau hadiah kecil agar semangatnya terus tumbuh.

2. Ceritakan Kisah Inspiratif tentang Puasa

Anak-anak menyukai cerita, apalagi jika disampaikan dengan ekspresi dan intonasi menarik. Bunda bisa menceritakan kisah Nabi atau tokoh anak saleh yang gemar berpuasa sejak kecil. Cerita semacam ini membuat anak memahami bahwa puasa bukan hanya kewajiban, tapi juga cara menjadi pribadi hebat dan sabar.

3. Ciptakan Suasana Ramadhan yang Ceria di Rumah

Dekorasi rumah dengan nuansa Ramadhan bisa menambah semangat anak untuk ikut berpuasa. Misalnya dengan memasang lentera kecil, membuat jadwal berbuka yang lucu, atau menempel stiker bintang setiap kali anak berhasil berpuasa. Dengan begitu, puasa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu setiap hari.

4. Libatkan Anak Saat Menyiapkan Menu Sahur dan Berbuka

Anak akan lebih bersemangat menjalani puasa jika ikut merasa “terlibat”. Bunda bisa meminta mereka membantu hal-hal ringan seperti menyiapkan kurma, menuangkan air, atau menata meja makan. Selain melatih tanggung jawab, kegiatan ini juga menciptakan momen kebersamaan yang hangat di waktu sahur dan berbuka.

5. Ajarkan Arti Sabar dan Syukur

Puasa adalah kesempatan terbaik untuk menanamkan nilai sabar, syukur, dan empati. Ketika anak mulai merasa lapar, Bunda bisa menjelaskan bahwa banyak orang lain yang merasakan hal sama setiap hari tanpa bisa memilih. Dengan cara ini, anak tidak hanya menahan lapar, tapi juga belajar rasa peduli terhadap sesama.

Tips Menyambut Ramadan 2026 bagi Bunda dan Keluarga

Sebagai orang tua, Bunda memegang peran penting dalam menciptakan suasana Ramadan yang bermakna di rumah. Berikut beberapa cara parenting yang bisa diterapkan agar Ramadan tahun ini jadi momen keluarga paling berkesan:

1. Buat tradisi keluarga Ramadan.

Misalnya, “Ramadan Journal” tempat anak menulis pengalaman puasanya, atau “Kado Kebaikan” berisi daftar hal baik yang dilakukan setiap hari. Ini membantu anak belajar refleksi diri.

2. Jadwalkan waktu keluarga.

Setelah berbuka dan tarawih, gunakan waktu bersama untuk bercerita atau membaca kisah Nabi. Anak akan mengingat Ramadan bukan hanya soal makanan, tapi juga kedekatan dengan orang tua.

3. Tanamkan nilai kebersyukuran.

Ajak anak berbagi dengan tetangga atau teman yang membutuhkan. Kegiatan kecil seperti memberi takjil atau sedekah sederhana bisa menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.

4. Berikan contoh nyata.

Anak akan meniru perilaku orang tuanya. Jika Bunda dan Ayah menjalani puasa dengan ikhlas, tidak mudah marah, dan tetap ceria, anak akan belajar bahwa puasa itu menyenangkan dan bermakna.

5. Ciptakan suasana rumah yang spiritual.

Dekorasi kecil seperti lampu Ramadan, poster doa harian, atau jadwal puasa anak akan membuat suasana rumah terasa lebih hangat dan mendukung semangat ibadah.

 

Dari berbagai sumber astronomi, puasa Ramadan 2026 diprediksi jatuh pada bulan Februari, tepatnya mulai 18 Februari hingga 19 Maret 2026. Namun, keputusan pastinya menunggu hasil sidang isbat.

Bagi para Bunda, momen menuju Ramadan bukan hanya tentang menyiapkan bahan dapur, tapi juga tentang mempersiapkan hati dan anak-anak. Dengan kasih sayang, keteladanan, dan pembiasaan yang lembut, Ramadan akan menjadi pengalaman spiritual yang indah dan tak terlupakan bagi keluarga.

Bimbel Presmada

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top