Niat Puasa Qadha Ramadhan Arab, Latin & Terjemahan

niat qadha puasa

Niat puasa qadha adalah hal yang wajib diketahui oleh setiap muslim yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan karena uzur. Baik karena sakit, haid, nifas, menyusui, maupun alasan syar’i lainnya.

Puasa qadha dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan kesadaran atas kewajiban yang belum tertunaikan. Meski Ramadhan telah berlalu, Sobat Mada tetap memiliki kesempatan untuk menebusnya dengan puasa qadha. Dan tentu saja, ada aturan dan tata cara yang perlu diperhatikan.

Sobat Mada yang masih bingung atau ragu tentang niat puasa qadha, tak perlu khawatir. Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari niat untuk berbagai kondisi, waktu pelaksanaannya, hingga tips agar lebih mudah menjalankannya. Simak sampai akhir, ya!

Apa Itu Puasa Qadha?

Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan sebagai pengganti puasa Ramadhan yang tertinggal. Hukum puasa ini adalah wajib bagi setiap muslim yang memiliki hutang puasa, baik karena sakit, haid, nifas, hamil, menyusui, atau safar (perjalanan).

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

Artinya, “Siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan Ramadhan, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS Al-Baqarah: 185).

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap muslim yang memiliki alasan syar’i untuk tidak berpuasa, wajib menggantinya di hari lain. Tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Baca Juga : Waktu yang Tepat Mengganti Puasa Ramadhan untuk Anak-Anak

Bagaimana Niat Puasa Qadha Ramadhan?

Jika Sobat Mada tidak bisa puasa karena sakit,haid, nifas, hamil, menyusui, musafir dan lain sebagainya maka wajib menggantinya dengan niat sebagai berikut:

Adapun berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Kapan Waktu Melaksanakan Puasa Qadha?

Puasa qadha bisa dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadhan, selama bukan di hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Hari-hari yang dilarang berpuasa antara lain:

  • Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
  • Hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)

Semakin cepat Sobat Mada melunasi hutang puasa, semakin baik. Jangan menunda sampai Ramadhan berikutnya datang. Jika menunda tanpa uzur hingga Ramadhan tiba lagi, maka selain qadha, ada ulama yang mewajibkan fidyah.

Berikut adalah langkah-langkah melaksanakan puasa qadha:

  1. Niat di malam hari sebelum fajar.
  2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
  3. Menjaga adab dan akhlak saat berpuasa. Hindari kata-kata kasar, amarah, dan perbuatan sia-sia.

Meski tidak berada di bulan Ramadhan, pahala puasa qadha tetap besar karena termasuk kewajiban yang harus dipenuhi.

Kesimpulan

Niat puasa qadha adalah bagian penting dari ibadah. Tanpa niat yang tepat, puasa bisa tidak sah. Jadi, Sobat Mada harus memahami betul kapan niat dilafalkan, apa bacaannya, dan bagaimana tata caranya. Baik karena sakit, haid, menyusui, atau uzur lain, puasa qadha tetap wajib ditunaikan.

Semoga artikel ini membantu Sobat Mada menunaikan kewajiban dengan lebih mudah dan tenang. Jangan lupa, semakin cepat ditunaikan, semakin baik.

 

QnA Tentang Puasa Qadha Ramadhan!

 

1. Kapan terakhir bayar hutang puasa 2026?

Batas waktu untuk menqadha puasa ramadhan 2026 adalah akhir bulan Syaban 1447 H

2. Apakah boleh mengqadha puasa ramadhan setiap hari?

Jawabannya adalah boleh, selama itu bukan hari-hari yang di haramkan untuk berpuasa. Seperti

  • Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
  • Hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)

3. Puasa qadha ramadhan lupa niat apakah sah?

Jika Sobat Mada lupa mengucapkan niat qadha ramadhan ketika sahur tapi tetap memiliki niat di hati untuk melakukan puasa qadha pada hari itu, maka puasanya tetap sah.

4. Puasa qadha ramadhan bolehkah dibatalkan?

Tidak boleh dibatalkan kecuali terdapat halangan yang dibenarkan dalam syariat. Seperti sakit, haid dan lain sebagainya

5. Jika susah menqadha puasa ramadhan berapa jumlah dalam membayar fidyah?

Fidyah untuk satu hari puasa yang ditinggalkan setara dengan satu mud makanan pokok, atau setara sekitar 675 gram atau 0,75 kg beras. Bisa juga dibayarkan dalam bentuk uang sesuai harga makanan pokok di daerah Sobat Mada

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top