Gerakan Ayah Mengambil Rapor kapan dibuka menjadi pertanyaan yang sering muncul menjelang pembagian hasil belajar di sekolah. Banyak ayah mulai sadar bahwa kehadiran mereka sangat berarti. Tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk anak. Momen ambil rapor bukan sekadar formalitas. Di sanalah ayah bisa melihat langsung perkembangan anak. Selain itu, ayah juga bisa membangun komunikasi dengan guru. Peran ayah pun semakin terasa nyata.
Paragraf ini membuka kesadaran baru di banyak keluarga. Selama ini, ambil rapor sering dianggap tugas ibu. Padahal, ayah punya peran yang sama penting. Kehadiran ayah memberi pesan kuat pada anak. Anak merasa diperhatikan dan dihargai. Rasa percaya diri pun tumbuh perlahan. Hubungan ayah dan anak menjadi lebih dekat.
Gerakan ini juga mendapat dukungan luas dari sekolah. Banyak sekolah mulai membuka ruang khusus bagi ayah. Tujuannya jelas, yaitu meningkatkan keterlibatan orang tua. Pendidikan bukan hanya urusan guru. Pendidikan adalah kerja sama banyak pihak. Ayah adalah bagian penting di dalamnya.
Apa Itu Gerakan Ayah Mengambil Rapor?
Gerakan Ayah Mengambil Rapor adalah inisiatif yang mendorong ayah untuk hadir langsung ke sekolah. Gerakan ini bertujuan memperkuat peran ayah dalam pendidikan anak. Kehadiran ayah dianggap memberi dampak psikologis yang positif. Anak merasa didukung secara emosional. Sekolah juga melihat keseriusan keluarga dalam mendidik anak.
Gerakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Kemendukbangga/BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Anak ke Sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala BKKBN Wihaji pada 1 Desember 2025.
Dikutip dari SE tersebut, BKKBN mengatakan bahwa Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah bertujuan untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. Banyak ayah jarang terlibat dalam urusan sekolah. Padahal, keterlibatan ayah terbukti berpengaruh besar. Anak cenderung lebih disiplin. Motivasi belajar juga meningkat. Hubungan keluarga menjadi lebih seimbang.
Baca juga: 15 Tips Liburan Aman dan Nyaman Bersama Anak-Anak
Jadwal pembagian Rapor di Berbagai Wilayah
Jadwal pembagian rapor di berbagai daerah di Indonesia sebagai berikut:
- Jakarta: 19 desember 2025
- Jawa Barat: 24 Desember 2025
- Jawa Tengah: 19 Desember 2025
- Yogyakarta: 19 Desember 2025
- Jawa Timur: 19 Desember 2025
- Bali: 19-20 Desember 2025
- Sumatera Barat: 20 Desember 2025
- Lampung: 19 Desember 2025
- Nusa Tenggara Timur: 20 Desember 2025
- Kalimantan Selatan: 19-20 Desember 2025
- Kalimantan Barat: 19 Desember 2025
- Sulawesi Tenggara: 20 Desember 2025
- Sulawesi Utara: 16-19 Desember 2025
- Sulawesi Selatan: 19 Desember 2025
Baca juga: 8 Cara Menerapkan Bonding Ayah dan Anak Serta Manfaatnya
Hal-Hal yang Harus Disiapkan Ayah Sebelum Ambil Rapor
Persiapan penting agar momen ambil rapor berjalan maksimal. Ayah tidak datang dengan tangan kosong. Ada beberapa hal yang sebaiknya disiapkan.
1. Mental dan Sikap yang Tenang
Ayah perlu datang dengan pikiran terbuka. Cobalah hindari prasangka berlebihan terhadap nilai anak. Sikap tenang membantu diskusi berjalan lancar. Guru pun merasa lebih nyaman menyampaikan kondisi anak secara jujur.
2. Waktu yang Cukup dan Fokus
Pastikan ayah meluangkan waktu khusus. Jangan datang terburu-buru dan datang di waktu yang tepat. Fokus penuh menunjukkan keseriusan ayah dan optimis anak. Anak akan melihat bahwa ayah benar-benar peduli.
3. Pemahaman Awal tentang Anak
Sebelum ke sekolah, ajak anak berbincang santai, tanyakan perasaannya tentang belajar dan kendala apa saja yang anak miliki. Ayah juga siapkan solusi tersebut kemudian diskusikan nanti dengan wali kelas anak. Dengarkan tanpa menyela, informasi ini membantu ayah memahami isi rapor.
4. Catatan Pertanyaan untuk Guru
Siapkan daftar pertanyaan sederhana. Fokus pada perkembangan, bukan hanya nilai. Pertanyaan yang terarah membuat pertemuan lebih efektif. Ayah tidak akan lupa poin penting. berikut berbagai pertanyaan yang harus ayah siapkan:
Bagaimana Perkembangan Akademik Anak?
Tanyakan mata pelajaran yang menonjol. Cari tahu juga pelajaran yang masih sulit. Mintalah saran konkret dari guru. Ini membantu ayah mendampingi anak di rumah.
Bagaimana Sikap Anak di Kelas?
Nilai bukan segalanya. Sikap dan perilaku sama pentingnya. Tanyakan tentang kedisiplinan dan interaksi sosial. Informasi ini sangat berharga.
Apa Potensi Anak yang Perlu Dikembangkan?
Setiap anak punya keunikan. Guru biasanya melihat potensi tersembunyi. Dengarkan masukan guru dengan terbuka. Potensi ini bisa diasah sejak dini.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua di Rumah?
Pertanyaan ini menunjukkan kerja sama. Guru akan merasa dihargai. Ayah mendapat arahan jelas. Pendampingan anak pun lebih terarah.
5. Kesiapan untuk Bekerja Sama
Datang dengan niat kolaborasi. Pendidikan anak adalah kerja tim. Ayah, ibu, dan guru punya peran masing-masing. Sikap ini akan membangun hubungan jangka panjang yang baik.
6. Sikap Ayah Saat Bertemu Guru
Sikap ayah sangat menentukan suasana diskusi. Datang dengan pikiran terbuka adalah kunci. Dengarkan penjelasan guru sampai selesai. Hindari menyela pembicaraan. Gunakanlah bahasa yang sopan dan santun. Jika ada kritik, sampaikan dengan tenang. Ingat, tujuan utama adalah kebaikan anak. Kerja sama lebih penting daripada emosi
Setelah Ambil Rapor, Apa yang Harus Dilakukan Ayah?
Momen ini tidak berhenti di sekolah. Justru, peran ayah berlanjut di rumah. Ajak anak berdiskusi santai. Bahas rapor dengan suasana hangat. Hindari memarahi anak secara langsung. Fokus pada solusi dan perbaikan. Beri apresiasi atas usaha anak. Dukungan ayah sangat berarti.
Dampak Positif Gerakan Ayah Mengambil Rapor
Gerakan ini membawa banyak dampak baik. Anak merasa lebih diperhatikan. Hubungan keluarga menjadi lebih harmonis. Sekolah juga terbantu dalam mendidik anak. Selain itu, citra ayah di mata anak berubah. Ayah bukan hanya pencari nafkah. Ayah juga pendamping dan motivator. Ini membentuk karakter anak yang kuat.
Tips Agar Ayah Konsisten Terlibat dalam Pendidikan Anak
Konsistensi adalah kunci utama. Mulailah dari hal kecil. Luangkan waktu berbincang setiap hari. Tunjukkan minat pada cerita anak. Buat komitmen bersama pasangan. Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerja sama, segalanya terasa lebih ringan.
Gerakan Ayah Mengambil Rapor bukan sekadar tren. Ini adalah langkah nyata memperkuat peran ayah. Kehadiran ayah membawa dampak besar bagi anak. Mulai dari kepercayaan diri hingga prestasi belajar.
Gerakan Ayah Mengambil Rapor kapan dibuka memang penting diketahui. Namun, yang lebih penting adalah kesadaran ayah itu sendiri. Saat ayah hadir dan peduli, anak tumbuh lebih kuat. Pendidikan pun berjalan lebih bermakna.

Owner Presmada.








