Apa yang Dimaksud dengan Hari Buruh? Pengertian dan Sejarah

Hari Buruh

Hari Buruh – Setiap tanggal 1 Mei, banyak negara di dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau yang dikenal dengan nama May Day. Peringatan ini bukan sekadar hari libur biasa, tapi memiliki makna yang dalam bagi jutaan pekerja.

Identik dengan aksi unjuk rasa, orasi, hingga berbagai tuntutan dari para buruh terhadap pemerintah atau perusahaan. Tapi, dari mana sebenarnya asal-usul peringatan ini? Dan kenapa selalu ramai diperbincangkan?

Untuk memahami pentingnya Hari Buruh, kita perlu melihat sejarah panjang perjuangan buruh dalam memperjuangkan hak-haknya. Yuk, simak penjelasan singkat tentang pengertian dan sejarah Hari Buruh berikut ini!

Pengertian Hari Buruh

Hari Buruh adalah hari yang didedikasikan untuk menghormati sekaligus memperjuangkan hak-hak para pekerja. Hari tersebut menjadi simbol perjuangan kelas pekerja dalam mendapatkan kondisi kerja yang adil, upah yang layak, serta perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya. Peringatan ini mencerminkan pentingnya peran buruh dalam roda perekonomian dan pembangunan suatu negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Dalam praktiknya, istilah buruh sering digunakan secara bergantian dengan pekerja atau tenaga kerja. Meskipun istilahnya berbeda, semangat peringatan Hari Buruh tetap sama, memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh pekerja.

Baca Juga: Kalender Hari Libur Nasional 2025 dan Cuti Bersama

Sejarah Hari Buruh

Berakar dari perjuangan kaum pekerja di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Saat itu, para buruh menuntut agar jam kerja dibatasi menjadi 8 jam per hari, karena sebelumnya mereka bisa dipaksa bekerja hingga 16 jam. Aksi besar-besaran pun meletus pada 1 Mei 1886, ketika lebih dari 300 ribu buruh di berbagai kota melakukan mogok kerja. Aksi ini memuncak pada peristiwa Haymarket di Chicago yang berujung kerusuhan dan bentrokan berdarah dengan polisi setelah terjadi ledakan bom. Meski berakhir tragis, momen ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan buruh dunia.

Sementara itu di Indonesia, pertama kali terjadi pada tahun 1918, sebagai respons atas ketidakadilan dan eksploitasi rakyat oleh pemerintah kolonial Belanda. Berbagai organisasi seperti Serikat Islam, Budi Utomo, hingga Perkumpulan Sosial Demokratis Hindia bersatu melakukan aksi mogok total pada 1 Mei tahun itu. Sayangnya, pada masa kolonial dan pendudukan Jepang, peringatan ini sempat dilarang. Baru pada 1946,  Indonesia kembali merayakannya dan dua tahun kemudian, Presiden Soekarno menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Nasional. Namun, setelah peristiwa G30S 1965, peringatan ini kembali dilarang karena dianggap berbau komunisme. Barulah setelah runtuhnya Orde Baru,  kembali dirayakan secara terbuka. Puncaknya pada 1 Mei 2013, Hari Buruh resmi ditetapkan sebagai libur nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hari Buruh, Apakah Siswa Libur?

Buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah, mungkin bertanya-tanya: “Apakah Hari Buruh juga jadi hari libur untuk siswa?” Nah, kabar baiknya, iya, libur! Di tahun 2025, pemerintah resmi menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, termasuk untuk seluruh sekolah di Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB, Hari Buruh 2025 masuk dalam daftar libur nasional. Tahun ini, 1 Mei jatuh pada hari Kamis, jadi kamu punya kesempatan untuk istirahat sejenak dari rutinitas belajar. Momen ini juga bisa kamu manfaatkan buat quality time bareng keluarga, ikut kegiatan sosial, atau sekadar recharge energi di rumah. Jadi, buat Sobat Mada sudah punya rencana seru untuk libur nanti belum?

Kenapa Kita Harus Memperingati Hari Buruh?

Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei, bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga momen penting untuk menghargai kontribusi pekerja di seluruh dunia. Berikut alasan mengapa momen ini patut untuk diperingati:

  1. Penghargaan terhadap Perjuangan Buruh

Mengingatkan kita pada perjuangan panjang para pekerja yang telah berjuang keras untuk mendapatkan hak-hak mereka, seperti upah yang adil dan kondisi kerja yang lebih aman. I\Hal ini adalah waktu yang tepat untuk menghargai pengorbanan mereka dalam mencapai perbaikan di tempat kerja.

  1. Meningkatkan Kesadaran tentang Hak Pekerja

Selain itu,  juga memberi kita kesempatan untuk mengedukasi masyarakat dan para pekerja tentang hak-hak dasar yang seharusnya mereka dapatkan di tempat kerja. Melalui peringatan ini, kita diingatkan pentingnya pengetahuan mengenai hak-hak tersebut agar pekerja dapat memperjuangkannya dengan lebih sadar.

  1. Memperkuat Solidaritas Pekerja

Berperan penting dalam memperkuat solidaritas antar pekerja. Saat yang tepat bagi mereka untuk bersatu dan menyuarakan aspirasi bersama, demi mencapai keadilan dan kesejahteraan di dunia kerja. Semangat persatuan ini dapat memperkuat perjuangan mereka untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik.

  1. Mendorong Perubahan Positif dalam Dunia Kerja

Peringatan ini mengingatkan kita untuk terus memperjuangkan perbaikan dalam kebijakan ketenagakerjaan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

  1. Menghormati Semua Jenis Pekerjaan

Bentuk penghormatan terhadap semua pekerja, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal, yang memiliki peran penting dalam perekonomian.

Baca Juga: Idul Adha 2025 kapan? Cek Jadwal Libur Sekolah & Cuti

Apakah Hari Buruh Merupakan Hari Libur di Negara Lain?

Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei, menjadi momen penting bagi pekerja di seluruh dunia. Namun, tidak semua negara menjadikannya libur nasional. Cara perayaan ini pun bervariasi, tergantung pada kebijakan dan tradisi masing-masing negara.

Di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Italia, 1 Mei adalah hari libur resmi yang dirayakan dengan parade dan aksi solidaritas pekerja. Hari ini menjadi ajang untuk memperjuangkan hak-hak pekerja, seperti upah layak dan kondisi kerja yang lebih baik. Di Amerika Serikat dan Kanada, Hari Buruh tidak diperingati pada 1 Mei, melainkan pada hari Senin pertama bulan September yang dikenal dengan Labor Day, yang lebih bersifat sebagai penghargaan terhadap pekerja tanpa aksi protes besar.

Di Asia, negara seperti China, India, dan Vietnam menjadikan 1 Mei sebagai libur nasional, diikuti dengan berbagai acara yang merayakan kontribusi pekerja. Namun, di beberapa negara seperti Jepang, Hari Buruh tidak dijadikan hari libur resmi, meski beberapa acara kecil tetap digelar.

Di Amerika Latin, seperti Brasil, Argentina, dan Meksiko, juga dirayakan dengan penuh semangat melalui parade dan demonstrasi yang mendukung hak pekerja. Sementara itu, beberapa negara seperti Belanda dan Australia tidak menjadikannya hari libur, meskipun menghormati maknanya. Negara seperti Arab Saudi tidak merayakan sama sekali.

Secara keseluruhan, meskipun cara merayakan berbeda-beda, tujuan utamanya tetap sama: menghargai kontribusi pekerja dan memperjuangkan hak-hak mereka di seluruh dunia.

Hari Buruh Lebih dari Sekadar Libur, Simbol Perjuangan dan Solidaritas

Hari Buruh bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga simbol perjuangan, solidaritas, dan harapan bagi jutaan pekerja di seluruh dunia. Melalui pengertian dan sejarahnya, kita diajak untuk lebih menghargai hak-hak buruh dan terus mendukung terciptanya kondisi kerja yang adil bagi semua. Hari ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati peran setiap pekerja dalam kehidupan kita, sekaligus memperjuangkan kesejahteraan mereka.

Selamat Hari Buruh!✊

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top