Anak sulit fokus belajar adalah hal lumrah yang sering dialami oleh orang tua. Masalah ini umum dialami, terutama di era teknologi yang penuh distraksi. Anak yang mengalami kesulitan fokus sering kali tidak mampu menyerap pelajaran dengan baik. Pada akhirnya, memengaruhi performa mereka di sekolah. Namun, sebagai orang tua, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar.
Di samping itu, kemampuan fokus yang terganggu juga dapat berasal dari faktor internal. Faktor itu seperti kelelahan mental, emosi yang tidak stabil, atau bahkan masalah fisik. Stres yang dialami anak akibat tuntutan akademis atau harapan yang terlalu tinggi dari orang tua juga bisa menjadi pemicu utama hilangnya fokus saat belajar. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesejahteraan emosional anak dan memastikan mereka memiliki keseimbangan antara waktu belajar dan waktu beristirahat.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa anak lebih mudah fokus dengan metode visual, sementara yang lain lebih baik dengan pendekatan auditori atau kinestetik. Memahami gaya belajar anak bisa menjadi penting. Gunanya untuk menemukan metode yang paling efektif dalam membantu mereka meningkatkan fokus. Orang tua perlu fleksibel dan bereksperimen dengan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu anak.
Membangun kebiasaan positif, seperti beristirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur, juga bisa menjadi alternatif dalam meningkatkan fokus belajar anak. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini juga mendukung kinerja otak, sehingga anak lebih siap untuk belajar dengan baik.

Mengapa Anak Sulit Fokus Belajar?
Sebelum mengetahui cara mengatasinya, kita perlu memahami apa saja penyebab anak sulit fokus belajar. Dengan begitu, solusi yang tepat bisa diterapkan untuk membantu anak kembali berkonsentrasi pada tugas-tugas mereka.
1. Gangguan dari Gadget
Di zaman serba digital, gadget menjadi salah satu penyebab utama anak sulit fokus belajar. Akses tanpa batas ke game, media sosial, dan video membuat mereka lebih tertarik pada hal-hal yang instan daripada tugas sekolah. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu belajar, tetapi juga menghambat kemampuan mereka untuk tetap fokus dalam jangka waktu yang lama.
Solusi: Batasi waktu penggunaan gadget. Berikan pemahaman bahwa ada waktu khusus untuk belajar dan waktu untuk bermain. Buat aturan yang konsisten, misalnya, tidak ada gadget selama jam belajar atau sebelum tidur.
2. Lingkungan yang Tidak Kondusif
Suara bising dari televisi, anggota keluarga lain yang berbicara, atau aktivitas yang mengalihkan perhatian juga dapat mengganggu konsentrasi anak. Belajar di lingkungan yang tidak mendukung membuat anak sulit fokus dan mudah terdistraksi.
Solusi: Buat area belajar yang nyaman dan tenang, jauh dari distraksi seperti televisi atau aktivitas keluarga lainnya. Ruang belajar yang khusus dengan pencahayaan yang cukup juga dapat meningkatkan fokus anak.
3. Kurang Tidur
Kurang tidur bisa berdampak buruk pada kemampuan otak untuk berkonsentrasi. Anak-anak yang kurang tidur sering kali merasa lelah dan sulit mempertahankan fokus dalam waktu lama. Tidur yang tidak cukup juga dapat mempengaruhi mood dan energi anak.
Solusi: Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam. Anak-anak usia sekolah dasar membutuhkan 9-11 jam tidur per malam. Jadwalkan rutinitas tidur yang teratur, termasuk waktu bangun dan tidur yang konsisten, agar mereka memiliki energi yang cukup untuk belajar keesokan harinya.
4. Masalah Kesehatan atau Kondisi Khusus
Beberapa anak mungkin mengalami kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yang membuat mereka sulit berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Kondisi lain, seperti gangguan kecemasan atau depresi, juga bisa menjadi penyebab anak sulit fokus belajar.
Solusi: Jika Anda mencurigai adanya kondisi medis yang mempengaruhi fokus anak, konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak. Penanganan dini dapat membantu mengatasi masalah dan memberikan solusi yang tepat.
5. Nutrisi yang Tidak Seimbang
Asupan nutrisi yang tidak mencukupi, seperti kekurangan zat besi atau vitamin D, juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus. Nutrisi yang baik penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif yang optimal.
Solusi: Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang yang kaya akan vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat. Makanan seperti ikan, telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan dapat membantu mendukung fungsi otak anak.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Cara Mengatasi Anak Sulit Fokus Belajar
Sekarang setelah memahami beberapa penyebab utama, berikut adalah beberapa cara efektif yang dapat dilakukan untuk membantu anak yang sulit fokus belajar:
1. Buat Jadwal Belajar yang Teratur
Anak-anak cenderung lebih mudah fokus jika mereka memiliki rutinitas yang jelas. Buat jadwal belajar yang konsisten setiap hari dan pastikan ada waktu yang dialokasikan untuk istirahat. Pola belajar yang terstruktur membantu anak memahami kapan waktunya belajar dan kapan waktunya bermain.
Tips Tambahan: Ajak anak ikut serta dalam membuat jadwal belajarnya. Dengan cara ini, mereka merasa memiliki tanggung jawab atas waktu belajar dan lebih termotivasi untuk mengikuti rutinitas yang telah disepakati.
2. Teknik Belajar dengan Metode Pomodoro
Teknik Pomodoro melibatkan sesi belajar selama 25 menit diikuti oleh istirahat singkat 5 menit. Teknik ini dapat membantu anak tetap fokus pada tugas mereka karena durasi belajarnya tersegmentasi menjadi sesi-sesi singkat. Dengan istirahat yang cukup di antara sesi, anak dapat menghindari kejenuhan dan tetap termotivasi.
Cara Menerapkan Pomodoro:
- Tentukan tugas atau materi yang akan dipelajari.
- Setel timer selama 25 menit, minta anak fokus penuh selama waktu tersebut.
- Setelah 25 menit selesai, beri jeda istirahat selama 5 menit.
- Ulangi siklus ini sebanyak 4 kali, kemudian beri jeda istirahat yang lebih lama, sekitar 15-30 menit.
3. Berikan Motivasi dan Reward
Anak-anak sering kali lebih termotivasi ketika mereka tahu ada imbalan atau penghargaan yang akan mereka terima setelah menyelesaikan tugas. Buat sistem reward sederhana untuk mendorong mereka agar lebih fokus saat belajar, seperti memberi stiker, waktu ekstra bermain, atau hadiah kecil lainnya.
Motivasi Positif: Jelaskan kepada anak bahwa dengan lebih fokus, mereka dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan memiliki lebih banyak waktu untuk bermain. Hindari menggunakan hukuman sebagai cara untuk meningkatkan fokus, karena ini bisa membuat anak merasa cemas.
4. Ajak Anak Melakukan Aktivitas Fisik
Olahraga atau aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga membantu otak bekerja lebih baik. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kognisi anak.
Jenis Aktivitas yang Direkomendasikan:
- Bersepeda
- Bermain bola
- Senam atau yoga anak
- Berjalan-jalan di luar rumah
Pastikan anak mendapatkan waktu yang cukup untuk bergerak setiap harinya. Aktivitas ini bisa dilakukan sebelum sesi belajar untuk membantu mereka melepaskan energi dan mempersiapkan otak mereka untuk belajar.
5. Latih Fokus dengan Permainan Kognitif
Beberapa permainan bisa membantu melatih kemampuan fokus anak. Permainan seperti puzzle, teka-teki, atau permainan memori dapat merangsang otak anak dan meningkatkan kemampuan mereka untuk tetap fokus dalam jangka waktu lama.
Contoh Permainan:
- Sudoku
- Jigsaw Puzzle
- Permainan memori kartu
- Rubik’s Cube
Ajarkan Teknik Relaksasi Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan atau meditasi sederhana bisa membantu anak yang mudah stres atau cemas. Latihan ini membantu anak untuk lebih tenang dan fokus. Latihan mindfulness, misalnya, melibatkan mengajarkan anak untuk fokus pada napas mereka dan menghargai momen saat ini tanpa terganggu oleh pikiran lain.
Baca juga: 5 Kesalahan Orang Tua dalam Mengajar Anak di Rumah

Menggunakan Teknologi dengan Bijak
Teknologi tidak selalu menjadi musuh, bahkan bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk membantu anak belajar. Di era digital ini, banyak aplikasi edukasi yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak meningkatkan fokus belajar melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan. Misalnya, beberapa aplikasi menggunakan gamifikasi untuk menyajikan pelajaran dengan cara yang lebih menarik bagi anak-anak. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan konsentrasi, karena memadukan elemen permainan dengan edukasi sehingga anak-anak merasa termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Namun, meskipun teknologi dapat mendukung proses belajar, orang tua perlu berhati-hati terhadap potensi distraksi yang juga datang dari teknologi itu sendiri. Anak-anak dapat dengan mudah tergoda untuk membuka aplikasi atau situs yang tidak berkaitan dengan pelajaran, seperti game atau media sosial. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi penggunaan teknologi dengan ketat. Penggunaan fitur parental control dan membatasi akses ke konten tertentu bisa menjadi solusi yang efektif.
Selain itu, waktu penggunaan teknologi juga harus dibatasi. Studi menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan, terutama di luar waktu belajar, dapat mengganggu kemampuan fokus dan menyebabkan masalah tidur pada anak-anak. Oleh karena itu, membuat jadwal yang seimbang antara waktu belajar, waktu bermain, dan istirahat sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan bijak dan tidak menjadi penghalang bagi perkembangan anak.
Ayo daftar bimbel private & reguler di Presmada!
Kapan Harus Mencari Bantuan Ahli?
Jika anak tetap kesulitan fokus meskipun telah mengikuti beberapa langkah di atas, ada baiknya untuk mempertimbangkan bantuan dari profesional. Setiap anak memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda dalam hal kemampuan fokus, dan ada kalanya orang tua mungkin memerlukan panduan dari ahli untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Ahli seperti psikolog anak atau dokter spesialis perkembangan anak dapat melakukan evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kemampuan fokus anak, seperti ADHD, gangguan kecemasan, atau masalah neurologis lainnya.
Berkonsultasi dengan ahli memungkinkan orang tua mendapatkan pandangan yang lebih menyeluruh tentang kondisi anak. Selain itu, para profesional ini dapat memberikan saran tentang metode pendidikan atau terapi khusus yang bisa diterapkan. Misalnya, anak-anak dengan ADHD mungkin memerlukan intervensi terapi perilaku atau pendekatan pengajaran yang lebih terstruktur untuk membantu mereka tetap fokus. Beberapa anak juga mungkin mendapat manfaat dari terapi okupasi yang dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan motorik dan konsentrasi.
Kesimpulan
Mengatasi anak yang sulit fokus belajar memerlukan waktu, kesabaran, dan pendekatan yang tepat. Sebagai orang tua, Anda bisa mendukung anak dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memberikan nutrisi yang baik, serta menggunakan teknik belajar yang bervariasi seperti Pomodoro dan permainan kognitif. Namun, jika masalah terus berlanjut, konsultasi dengan profesional menjadi langkah yang bijaksana.
Pegiat dunia pendidikan. Suka menulis artikel-artikel seputar pendidikan dan novel. Kini, ia sebagai kepala tim marketing Bimbel Presmada.








