17 Cara Melatih Fokus Anak agar Lebih Konsentrasi Saat Belajar

Cara Melatih Fokus Anak

Cara melatih fokus anak sering menjadi tantangan bagi banyak orang tua di rumah. Tidak sedikit anak yang mudah terdistraksi oleh suara, benda, atau aktivitas di sekitarnya. Kondisi ini tentu bisa memengaruhi konsentrasi anak saat belajar. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara yang tepat untuk membantu anak belajar lebih fokus.

Melatih fokus anak bukan hanya soal membuat mereka duduk tenang, tetapi juga membangun kebiasaan positif sejak dini. Kebiasaan ini dapat membantu anak mengembangkan disiplin, rasa ingin tahu, dan kemampuan mengatur diri. Semua hal tersebut berpengaruh besar pada perkembangan akademik dan emosional mereka. Jika dilakukan secara konsisten, berbagai cara sederhana ini dapat memberikan perubahan nyata dalam keseharian anak.

Untuk membantu Sobat Mada menemukan solusi terbaik, simak artikel 17 cara melatih fokus anak agar lebih konsentrasi saat belajar ini dengan saksama. Dalam pembahasan ini, Sobat Mada akan menemukan berbagai langkah praktis yang mudah diterapkan sehari-hari. Setiap tips disusun agar bisa langsung dipraktikkan tanpa memerlukan alat khusus.

Apa Penyebab Anak Sulit Fokus?

Sebelum mencari cara terbaik untuk melatih fokus si Kecil, Bunda perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja faktor yang membuat anak susah berkonsentrasi. Memahami penyebabnya akan membantu Bunda menentukan langkah yang tepat agar si Kecil lebih mudah fokus saat belajar. Ada beberapa hal yang bisa memicu anak kehilangan konsentrasi, dan tiap anak mungkin memiliki penyebab yang berbeda.

1. Kurang tidur

Saat waktu tidur si Kecil tidak terpenuhi, terutama kurang dari delapan jam, anak cenderung mudah lelah dan sulit berkonsentrasi. Tubuh dan otak mereka membutuhkan istirahat yang cukup agar tetap fokus. Karena itu, pastikan si Kecil punya jadwal tidur yang teratur setiap hari ya, Bunda.

2. Gangguan dari lingkungan

Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga mudah terdistraksi oleh suara atau aktivitas di sekelilingnya. Misalnya suara televisi, musik, atau obrolan teman. Hal-hal kecil seperti ini bisa langsung membuat perhatian anak teralihkan.

3. Kurangnya aktivitas fisik

Minim bergerak dapat membuat energi anak menumpuk, sehingga mereka sulit duduk diam dalam waktu lama. Aktivitas fisik yang cukup membantu anak mengatur energi dan meningkatkan kemampuan fokusnya.

4. Masalah sensorik atau perkembangan

Beberapa anak memiliki gangguan pemrosesan sensorik atau kondisi perkembangan seperti ADHD yang berpengaruh pada konsentrasi. Kondisi ini membuat mereka lebih sulit mengarahkan perhatian dalam waktu lama.

5. Penggunaan gadget berlebihan

Layar gadget memberikan stimulasi cepat yang membuat anak terbiasa dengan hal instan. Akibatnya, aktivitas yang ritmenya lebih lambat seperti belajar menjadi terasa membosankan, sehingga fokus anak mudah hilang.

6. Kekurangan nutrisi

Jika anak melewatkan sarapan atau jarang mengonsumsi makanan bergizi, otaknya tidak mendapat energi yang cukup untuk mempertahankan konsentrasi. Nutrisi yang baik sangat berpengaruh pada fokus dan daya pikir anak, lho Bunda.

7. Stimulasi belajar yang monoton

Belajar dengan cara yang sama terus-menerus dapat membuat anak cepat jenuh. Mereka membutuhkan variasi metode, seperti visual, permainan, atau aktivitas kreatif agar tetap tertarik dan tidak mudah bosan.

8. Kebosanan atau materi yang tidak sesuai gaya belajar

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Jika materi disampaikan tidak sesuai kebutuhan mereka misalnya anak kinestetik dipaksa duduk diam terlalu lama maka fokus mereka akan cepat hilang.

9. Mencari perhatian Bunda atau keluarga

Kadang anak bersikap rewel, menghindari tugas, atau tampak tidak mau berkonsentrasi sebagai bentuk permintaan perhatian. Mereka mungkin merasa kurang diperhatikan sehingga mencoba menarik perhatian lewat perilaku tersebut.

10. Trauma atau konflik keluarga

Situasi rumah yang tidak kondusif, seperti pertengkaran atau masalah antara anggota keluarga, bisa membebani emosi anak. Kondisi ini membuat mereka sulit berkonsentrasi karena pikirannya terpecah dan tidak tenang.

Baca Juga: 20 Cara Mengajari Anak Menulis dengan Rapi dan Cepat

Bagaimana Cara Melatih Fokus Anak?

Setelah memahami apa saja penyebab si Kecil sulit berkonsentrasi, sekarang Bunda bisa mulai menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan fokus anak. Cara-cara berikut dapat membantu membuat kegiatan belajar lebih nyaman, teratur, dan menyenangkan. Setiap anak berbeda, jadi Bunda bisa memilih metode yang paling cocok untuk kebutuhan si Kecil.

1. Sediakan waktu istirahat yang teratur

Memberi jeda di antara aktivitas membuat otak anak tetap segar. Teknik sederhana seperti belajar 20 menit lalu istirahat 5 menit dapat membantu anak tetap fokus tanpa merasa terbebani.

2. Pilih permainan yang melatih konsentrasi

Bunda dapat mengajak anak bermain rubik, menyusun balok, puzzle, atau lagu gerak seperti “Pundak Lutut Kaki”. Aktivitas ringan ini membantu meningkatkan daya konsentrasi sekaligus melatih respons motoriknya.

3. Fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu

Anak sebaiknya tidak melakukan dua aktivitas sekaligus. Misalnya, jangan belajar sambil menonton TV. Membiasakan satu tugas di satu waktu membuat otak bekerja lebih efektif.

4. Gunakan metode belajar sesuai gaya belajar anak

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Anak visual cocok dengan gambar dan warna. Anak auditori lebih mudah memahami materi melalui suara. Sementara anak kinestetik lebih mudah belajar dengan gerak.

5. Kurangi gangguan sekitar

Lingkungan yang terlalu ramai dapat menghambat fokus anak. Bunda bisa mematikan televisi, meredupkan suara, atau membuat ruang belajar yang tenang agar si Kecil lebih mudah berkonsentrasi.

6. Berikan penjelasan tugas secara rinci

Anak kadang kehilangan fokus karena tidak mengerti tugasnya. Bunda dapat memberi instruksi yang lebih sederhana, runtut, dan jelas agar anak mudah memahami apa yang harus dilakukan.

7. Biasakan rutinitas harian yang konsisten

Rutinitas memberikan rasa aman dan teratur bagi anak. Misalnya, bangun pagi, sarapan, mandi, berangkat sekolah, lalu sepulang sekolah langsung bereskan tas, makan, istirahat, dan belajar. Kebiasaan yang teratur membantu meningkatkan fokus mereka.

8. Latihan mindfulness untuk anak

Mindfulness dapat melatih perhatian penuh. Ajak anak duduk tenang, menarik napas dalam, dan merasakan keluar-masuknya napas. Latihan singkat seperti ini mampu membuat pikiran lebih tenang dan konsentrasi meningkat.

9. Berikan pujian dan penghargaan kecil

Ketika anak berhasil menyelesaikan tugas, berikan apresiasi sederhana. Pujian dapat memotivasi anak untuk tetap fokus di kesempatan berikutnya.

10. Lakukan aktivitas fisik secara rutin

Olahraga ringan seperti yoga anak, lari kecil, atau senam otak dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Aktivitas ini juga membantu anak menghabiskan energi berlebih sehingga lebih siap untuk fokus saat belajar.

11. Batasi penggunaan gadget

Penggunaan gadget yang berlebihan membuat anak terbiasa dengan stimulasi cepat dan membuatnya sulit fokus pada kegiatan yang lebih lambat seperti membaca dan berhitung. Atur jadwal screentime yang sehat.

12. Buat daftar tugas atau checklist visual

Checklist membantu anak melihat apa saja yang harus dilakukan. Melihat centang pada daftar tugas membuat anak merasa berhasil dan termotivasi.

13. Ciptakan suasana belajar yang menarik

Bunda bisa menggunakan alat bantu belajar seperti kartu angka, warna-warna cerah, atau permainan edukatif. Suasana yang menyenangkan membuat anak lebih mudah fokus.

14. Variasikan metode belajar

Belajar dengan cara yang sama dapat membuat anak cepat bosan. Bunda bisa mengombinasikan membaca, bermain, menonton video edukasi, atau kegiatan praktek agar anak tidak jenuh.

15. Pastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi

Nutrisi yang baik memengaruhi konsentrasi anak. Berikan makanan bergizi seperti telur, ikan, susu, buah-buahan, dan kacang-kacangan untuk mendukung perkembangan otak.

16. Pastikan anak cukup tidur

Tidur yang cukup membuat otak bekerja optimal. Pastikan anak tidur antara 8–12 jam per hari agar stamina dan fokusnya terjaga.

17. Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari

Aktivitas sederhana seperti membereskan mainan, menyapu, atau membantu menyiapkan alat sekolah dapat melatih tanggung jawab sekaligus meningkatkan fokus.

Baca Juga: 4 Tahap Perkembangan Otak Anak, Bunda Wajib Tahu!

Yuk, Latih Fokus Anak Mulai Hari Ini!

Melatih fokus anak memang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, si Kecil bisa berkembang menjadi anak yang lebih konsentrasi, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan belajar setiap hari.

Semoga rangkaian cara di atas membantu Sobat Mada menemukan metode yang paling efektif untuk diterapkan di rumah. Jika Sobat Mada merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk meninggalkan komentar serta share artikel ini agar lebih banyak orang tua bisa mendapatkan manfaatnya juga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top