Nilai Sumpah Pemuda di sekolah jadi salah satu landasan penting dalam membentuk karakter siswa. Melalui peringatan dan pembelajaran tentang Sumpah Pemuda, sekolah memiliki peran besar dalam menanamkan semangat persatuan, cinta tanah air, dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa. Nilai-nilai ini tidak hanya sekadar dikenang setiap tanggal 28 Oktober, tetapi juga menjadi bagian dari pembiasaan yang ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Dengan mengenal nilai dan makna Hari Sumpah Pemuda 2025, Sobat Mada sebagai orang tua bisa membantu anak-anak memahami arti penting menjadi bagian dari bangsa yang beragam. Inilah mengapa pemaknaan Sumpah Pemuda di sekolah perlu terus diajarkan dan dijaga keberlangsungannya.
Di sekolah, nilai-nilai Sumpah Pemuda bukan hanya menjadi materi pelajaran, tetapi juga diterapkan dalam kegiatan nyata. Misalnya, melalui kerja sama antar siswa yang berbeda daerah, bahasa, dan latar belakang. Semua perbedaan itu menjadi kekuatan untuk membangun kebersamaan.
Selain itu, sekolah menjadi wadah strategis untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa. Lewat kegiatan upacara, diskusi kelas, hingga lomba kebudayaan, anak-anak belajar makna kebersamaan. Sobat Mada bisa melihat bagaimana anak mulai berani berbicara tentang kebanggaannya sebagai pelajar Indonesia. Itulah bentuk nyata dari semangat Sumpah Pemuda di era sekarang.
Sejarah Singkat Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda lahir pada 28 Oktober 1928. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Saat itu, para pemuda dari berbagai daerah dan latar belakang berkumpul di Jakarta untuk menyatukan visi perjuangan.
Mereka berikrar “bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ikrar ini menjadi simbol kuatnya semangat nasionalisme dan persatuan yang melampaui perbedaan.
Dalam konteks sekolah, sejarah ini menjadi pelajaran penting agar siswa memahami perjuangan para pendahulu. Tidak hanya sekadar hafalan, tetapi juga pemahaman mendalam tentang makna di balik setiap ikrar. Dengan memahami sejarah, siswa dapat meneladani semangat pemuda 1928 yang rela berkorban demi persatuan bangsa.
Baca juga: 6 Makna Sumpah Pemuda bagi Pelajar Generasi Masa Kini
7 Nilai Sumpah Pemuda di Sekolah
Sumpah Pemuda memiliki nilai luhur yang relevan hingga kini, terutama di lingkungan sekolah. Melalui nilai-nilai ini, siswa belajar tentang arti persatuan, semangat perjuangan, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Yuks, simak nilai-nilainya di bawah ini.
1. Nilai Persatuan dan Kebersamaan
Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Di sekolah, nilai ini tampak dalam kegiatan gotong royong, kerja kelompok, hingga program lintas budaya. Anak belajar untuk menghargai teman tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang.
Guru dapat mengajak siswa memahami arti bekerja sama dan saling membantu. Sobat Mada juga bisa menanamkan nilai ini di rumah dengan cara sederhana, seperti mengajak anak berbagi atau menolong teman. Dengan begitu, semangat persatuan tumbuh alami dalam diri anak.
2. Cinta Tanah Air dan Bangsa
Cinta tanah air adalah nilai utama dalam Sumpah Pemuda. Sekolah menanamkan nilai ini melalui kegiatan upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan, hingga mengenal simbol negara. Siswa belajar bahwa mencintai tanah air bukan sekadar kata, melainkan tindakan nyata. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, menghormati guru, dan berprestasi untuk mengharumkan nama Indonesia.
Sobat Mada bisa memperkuat nilai ini di rumah. Ajak anak menonton film perjuangan, membaca kisah pahlawan, atau mengenal budaya daerah. Dengan begitu, rasa cinta tanah air akan tumbuh dalam keseharian.
3. Semangat Belajar dan Pantang Menyerah
Sumpah Pemuda melahirkan generasi yang berjuang lewat ilmu. Di sekolah, semangat belajar menjadi bentuk nyata dari perjuangan modern. Anak-anak diajak untuk tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan. Setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang.
Guru berperan penting dalam menanamkan nilai pantang menyerah melalui pembelajaran yang inspiratif. Sobat Mada pun dapat mendukung dengan memberikan motivasi setiap kali anak merasa lelah atau gagal. Dengan dukungan orang tua, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang gigih dan tangguh.
Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang Asli
4. Toleransi dan Menghargai Perbedaan
Indonesia adalah negara yang kaya budaya dan suku bangsa. Nilai toleransi menjadi pondasi penting dari semangat Sumpah Pemuda. Di sekolah, anak belajar untuk menghargai teman yang berbeda keyakinan, bahasa, atau adat istiadat. Sikap toleran ini menciptakan lingkungan belajar yang damai dan harmonis.
Sobat Mada bisa mencontohkan sikap ini di rumah. Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk mendengarkan pendapat orang lain, tidak mudah menilai, dan menghargai keberagaman di sekitar. Toleransi bukan sekadar pelajaran, tapi cara hidup.
5. Rasa Tanggung Jawab dan Kepedulian Sosial
Sumpah Pemuda juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri dan lingkungan. Di sekolah, anak dilatih untuk disiplin, menjaga kebersihan, dan peduli terhadap sesama. Kegiatan sosial seperti bakti sekolah atau donasi menjadi contoh nyata penerapan nilai ini.
Sobat Mada bisa melatih tanggung jawab anak dengan memberi tugas ringan di rumah, seperti merapikan tempat tidur atau membantu menyiapkan sarapan. Kebiasaan kecil ini membentuk karakter yang peduli dan mandiri sejak dini.
6. Mengutamakan Bahasa Persatuan
Bahasa Indonesia adalah simbol pemersatu bangsa. Nilai ini penting dikenalkan sejak dini agar anak menghargai bahasa nasionalnya. Di sekolah, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi bagian dari pembelajaran karakter. Anak diajak untuk bangga berbahasa Indonesia tanpa meninggalkan bahasa daerah.
Sobat Mada dapat mendukung dengan memberi contoh komunikasi yang baik di rumah. Gunakan bahasa Indonesia yang sopan saat berbicara dengan anak. Dengan begitu, anak belajar menghormati dan mencintai bahasanya sendiri.
7. Semangat Nasionalisme dan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Nilai terakhir dari Sumpah Pemuda adalah nasionalisme. Semangat ini membuat anak merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Di sekolah, hal ini tercermin melalui kegiatan memperingati hari-hari besar nasional, lomba budaya, hingga mengenakan pakaian adat.
Sobat Mada bisa menumbuhkan kebanggaan ini dengan mengenalkan keberagaman budaya Indonesia di rumah. Ceritakan keindahan alam dan sejarah perjuangan bangsa. Dengan begitu, anak akan tumbuh sebagai generasi yang cinta negeri dan siap menjaga persatuan.
Baca juga: 12 Contoh Pidato Sumpah Pemuda di Sekolah untuk Anak SD
Cara Sekolah Menanamkan Nilai Sumpah Pemuda
Sekolah memiliki peran penting dalam menjaga semangat Sumpah Pemuda tetap hidup. Nilai-nilai perjuangan dan persatuan harus diajarkan bukan hanya lewat teori, tetapi juga lewat kegiatan nyata. Berikut beberapa cara yang biasa dilakukan sekolah untuk menanamkan semangat Sumpah Pemuda:
1. Mengadakan Upacara Peringatan Sumpah Pemuda
Upacara menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan para pemuda 1928. Melalui kegiatan ini, siswa diajak memahami sejarah perjuangan bangsa dengan khidmat. Mereka belajar arti menghormati simbol negara dan menjaga rasa kebangsaan. Selain itu, upacara juga menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab siswa terhadap nilai-nilai nasionalisme.
2. Mengintegrasikan Nilai Persatuan ke dalam Pelajaran PPKn
Pelajaran PPKn menjadi wadah efektif untuk menanamkan semangat persatuan. Melalui diskusi dan studi kasus, siswa belajar menghargai perbedaan dan memahami arti gotong royong. Guru dapat mengajak mereka untuk merenungkan makna Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, nilai kebangsaan tidak hanya dipahami, tapi juga diamalkan.
3. Mengadakan Lomba Pidato atau Puisi Bertema Kebangsaan
Lomba bertema kebangsaan dapat membangkitkan rasa cinta tanah air pada siswa. Melalui pidato atau puisi, anak belajar mengekspresikan ide tentang persatuan dan perjuangan. Mereka juga berlatih percaya diri berbicara di depan umum. Kegiatan seperti ini menumbuhkan semangat berkompetisi sehat sekaligus memperkuat karakter nasionalisme.
4. Melibatkan Siswa dalam Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial seperti bakti lingkungan, penggalangan donasi, atau kunjungan ke panti asuhan melatih empati dan kepedulian. Anak-anak belajar bahwa semangat Sumpah Pemuda bukan hanya tentang perjuangan, tetapi juga tentang membantu sesama. Melalui kegiatan ini, mereka memahami arti tanggung jawab sosial. Selain itu, rasa kebersamaan tumbuh alami di antara siswa dari berbagai latar belakang.
5. Menumbuhkan Rasa Bangga terhadap Budaya Lokal
Budaya lokal adalah identitas bangsa yang perlu dijaga. Sekolah dapat memperkenalkan seni daerah, tarian tradisional, atau permainan khas Indonesia. Dengan mengenal budaya sendiri, siswa tumbuh dengan rasa bangga sebagai anak bangsa. Sobat Mada bisa mendukungnya di rumah dengan mengenalkan lagu daerah atau makanan khas. Dengan cara sederhana, semangat mencintai Indonesia akan terus hidup dalam diri anak-anak.
Pegiat dunia pendidikan. Suka menulis artikel-artikel seputar pendidikan dan novel. Kini, ia sebagai kepala tim marketing Bimbel Presmada.








