25 Puisi Ramadhan Singkat dan Mendalam untuk Tugas Sekolah

Puisi ramadhan

Puisi Ramadhan -Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang selalu dirindukan umat muslim, menghadirkan begitu banyak keindahan dan hikmah untuk direnungkan. Tak hanya menjadi momen beribadah saja Sobat Mada, bulan suci ini juga menjadi inspirasi bagi para penulis dan penyair untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui puisi.

Dalam bait-bait yang indah, Ramadhan dapat digambarkan sebagai bulan yang penuh cahaya, kesabaran, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Menulis puisi tentang Ramadhan menjadi cara unik untuk menyampaikan rasa syukur, keikhlasan, serta doa-doa yang teratur di setiap malam sujud.

Artikel ini menghadirkan 25 puisi ramadhan singkat dan mendalam yang bisa dijadikan inspirasi untuk tugas sekolahmu Sobat Mada.

Baca juga: 10 Gambar Tema Ramadhan Simple dan Mewarnai untuk TK & SD

Ini 25 Puisi Ramadhan Singkat dan Menyentuh, untuk Tugas Sekolah

Puisi dengan beragam tema seperti kesabaran, puasa, malam Lailatul Qadar, hingga makna doa, setiap puisi dirangkai dengan harapan mampu menyentuh hati dan mendekatkan kita pada nilai-nilai kebaikan di bulan suci ini. Yuk, simak kumpulan puisi Ramadhan berikut ini!

1. Cahaya Fajar Ramadhan

Ramadhan tiba, cahaya fajar menyala,

Menghapus malam, mendamaikan jiwa.

Doa-doa merangkak ke langit yang tinggi,

Mengurai rindu pada Yang Maha Tinggi.

 

2. Menjadi Fajar Baru

Di bulan suci ini, dosa luruh,

Seperti embun mencair di ufuk jauh.

Kita berjanji, menjadi fajar baru,

Di jalan-Nya, setia tak berpaling ragu.

 

3. Tetesan Rindu Ilahi

Bulan Ramadhan, sungai rahmat mengalir,

Tetesan rindu kepada-Nya kian hadir.

Lewat sahur dan sujud yang panjang,

Cinta Ilahi memancar terang.

 

4. Jalan Malam Lailatul Qadar

Langit malam menunggu Lailatul Qadar,

Setiap napas jadi ibadah yang segar.

Kerdip bintang membawa pesan abadi,

“Carilah Aku di malam sunyi ini.”

 

5. Puasa Jiwa

Bukan hanya lapar yang Kau uji,

Tapi hati yang gelisah tak henti.

Puasa ini bukan sekadar rutinitas,

Melainkan ikhtiar membersihkan bekas.

 

6. Pintu Ampunan Terbuka

Ramadhan adalah pintu yang Kau buka,

Ampunan jatuh seperti hujan di cakrawala.

Dosa-dosa tertanam di balik tirai,

Kini luruh bersama air mata yang mengalir.

 

7. Warna Subuh di Ramadhan

Subuh Ramadhan, langit tenang,

Rasul-Mu mengajarkan tentang cemerlang.

Bukan dunia yang kita cari,

Tapi ridha yang abadi.

 

8. Bekal Perjalanan

Ramadhan, bekal menuju akhirat,

Mengajarkan sabar, ikhlas, dan taat.

Setiap sahur dan berbuka jadi cerita,

Menghapus luka dunia sementara.

 

9. Dzikir dalam Keheningan

Dalam dzikir aku temukan kedamaian,

Bersama Ramadhan, hati kembali padamuan.

Tiada lapar yang sia-sia,

Hanya cinta-Mu yang jadi tujuan utama.

 

10. Janji di Akhir Ramadhan

Bulan suci ini akan berlalu,

Namun jiwaku harus tetap menyatu.

Di bawah bulan Syawal nanti,

Kan kujaga iman hingga mati.

 

11. Langit yang Berpuasa

Langit menunduk di bulan Ramadhan,

Menyembunyikan teriknya sinar matahari.

Seakan turut berpuasa dalam kesunyian,

Mengajarkan kesabaran kepada bumi.

 

12. Rindu yang Terselip di Sajdah

Di sajdah panjang saat malam tenang,

Rindu kepada-Nya kian tumbuh mendalam.

Tak perlu kata, hanya air mata,

Yang bicara dalam sunyi jiwa.

 

13. Kalam dalam Senja

Di ujung senja Ramadhan yang syahdu,

Al-Qur’an terlantun membawa rindu.

Setiap hurufnya cahaya bagi hati,

Menerangi jalan menuju Ilahi.

 

14. Derap Langkah Lailatul Qadar

Malam itu sunyi tapi penuh makna,

Langkah para malaikat menuruni surga.

Lailatul Qadar menyentuh jiwa-jiwa suci,

Membawa ampunan tak terhingga lagi.

 

15. Embun di Fajar Sahur

Sahur tiba dengan embun berkilauan,

Menghidupkan semangat dalam ketaatan.

Bukan sekadar menanti siang yang panjang,

Tapi mencari keridhaan yang tenang.

 

16. Ramadhan, Sekolah Jiwa

Bulan suci ini adalah sekolah,

Mengajari sabar, doa, dan ibadah.

Hingga kita keluar di penghujung Syawal,

Menjadi jiwa baru yang bersinar kekal.

 

17. Puasa Sang Hati

Bukan hanya mulut yang menahan lapar,

Hati pun berpuasa dari segala ingkar.

Menghadirkan ketenangan dalam dada,

Seperti sungai menuju surga.

 

18. Bulan yang Berbisik

Ramadhan adalah bulan yang berbisik,

Menyapa hati yang selama ini terbalik.

“Bangunlah, kembalilah kepada cinta-Nya,

Dia menunggumu dengan pintu terbuka.”

 

19. Cinta dalam Doa Malam

Di malam-malam yang panjang dan suci,

Doa-doa lirih memeluk sunyi.

Cinta kepada Sang Pemilik Waktu,

Membuat malam terasa tak berlalu.

 

20. Lukisan Rahmat

Ramadhan adalah kanvas rahmat,

Setiap hari warna cinta terlukis cepat.

Hingga di akhir bulan suci ini,

Kita menjadi karya yang lebih berarti.

 

21. Bintang Ramadhan

Di bawah bintang Ramadhan yang bersinar,

Aku memohon dengan doa yang tawar.

Ampuni aku yang sering lupa,

Namun rindu kepada-Mu tak pernah sirna.

 

22. Rindu di Balik Suara Adzan

Adzan Maghrib memanggil rindu,

Setelah seharian jiwa menunggu.

Bukan hanya berbuka untuk ragaku,

Tapi untuk dekat dengan kasih-Mu.

 

23. Kunci Keheningan

Ramadhan mengajarkan keheningan,

Di setiap sahur, dzikir, dan renungan.

Bahwa kedamaian bukan pada suara,

Tapi dalam doa yang tak bersuara.

 

24. Puisi Malam Tarawih

Langkah kaki menuju rumah Tuhan,

Membawa doa, membawa harapan.

Di malam tarawih aku menyadari,

Hidup ini milik-Mu sejati.

 

25. Janji di Penghujung Bulan

Saat Ramadhan pamit di ufuk Syawal,

Aku memegang janji di hati yang kekal.

Bulan ini akan berakhir pergi,

Tapi imanku harus terus abadi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top