14+ Cara Mengatasi Anak yang Suka Menunda PR Sekolah

Cara Mengatasi Anak Menunda PR Sekolah

Mengatasi anak menunda PR adalah tantangan yang hampir semua orang tua alami. Setiap kali pulang sekolah, anak lebih tertarik menonton TV atau bermain gadget daripada membuka buku. PR pun akhirnya dikerjakan terburu-buru atau malah tidak selesai. Situasi ini tentu membuat Sobat Mada jengkel dan bingung harus bagaimana. Di satu sisi, Sobat Mada ingin anak belajar disiplin. Tapi di sisi lain, Sobat Mada juga tidak ingin jadi orang tua yang terus marah.

Masalah ini bukan hanya soal malas, tapi juga soal manajemen waktu dan motivasi belajar. Anak bisa saja merasa bosan, lelah, atau tidak paham dengan tugasnya. Ketika hal ini tidak disadari, anak akan terus mencari alasan untuk menunda. Maka, penting bagi Sobat Mada untuk tahu akar masalahnya terlebih dahulu sebelum mengambil langkah. Dengan pendekatan yang tepat, kebiasaan menunda pekerjaan rumah (PR) bisa diubah menjadi kebiasaan positif dan produktif.

Nah, artikel ini akan membahas tuntas berbagai cara untuk membantu anak mengatasi kebiasaan menunda PR. Mulai dari cara sederhana seperti menciptakan suasana belajar yang nyaman, hingga strategi jangka panjang untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan motivasi dalam diri anak. Yuk, simak selengkapnya!

Baca juga: 20+ Cara Jitu Agar Anak Rajin Belajar di Sekolah

14+ Cara Mengatasi Anak Suka Menunda PR

Cara mengatasi anak yang menunda PR, yaitu dengan pendekatan yang lembut dan konsisten. Anak bisa berubah jadi lebih rajin tanpa harus dimarahi. Yuk, pelajari bersama strategi terbaik untuk membuat anak lebih semangat mengerjakan PR sejak sekarang!

1. Pahami Alasan Anak Menunda PR

Sebelum memarahi atau menasihati, cari tahu dulu penyebabnya. Anak bisa menunda PR karena berbagai alasan: lelah sepulang sekolah, merasa tugasnya sulit, atau bahkan tidak paham cara mengerjakannya. Bisa juga karena lingkungan belajar yang kurang kondusif. Dengan memahami akar masalahnya, Sobat Mada bisa menentukan pendekatan yang tepat. Misalnya, jika anak merasa PR terlalu sulit, Sobat Mada bisa mendampinginya perlahan tanpa tekanan.

2. Buat Jadwal Harian yang Konsisten

Anak membutuhkan rutinitas. Dengan jadwal yang teratur, mereka tahu kapan waktu bermain, istirahat, dan belajar. Buatlah jadwal harian yang realistis dan mudah diikuti. Misalnya, setelah makan siang dan istirahat selama 30 menit, barulah mengerjakan PR selama satu jam. Dengan cara ini, anak akan terbiasa mengatur waktu belajar tanpa merasa tertekan. Sobat Mada bisa menempelkan jadwal itu di dinding agar mudah diingat.

3. Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman

Tempat belajar yang nyaman bisa meningkatkan fokus anak. Hindari ruangan yang bising atau terlalu ramai. Pastikan meja belajar bersih, rapi, dan pencahayaannya cukup. Sobat Mada juga bisa menambahkan elemen kecil seperti jam dinding lucu atau papan tulis mini untuk mencatat tugas. Ketika anak merasa nyaman, mereka lebih mudah fokus dan tidak mudah terdistraksi.

4. Hindari Ancaman dan Hukuman Berlebihan

Anak yang sering dimarahi karena menunda PR justru bisa kehilangan semangat belajar. Alih-alih marah, Sobat Mada bisa memberi konsekuensi yang mendidik. Misalnya, jika PR tidak dikerjakan tepat waktu, anak tidak boleh menonton kartun kesukaannya. Tapi pastikan konsekuensi ini dijelaskan dengan lembut dan konsisten. Tujuannya bukan menakut-nakuti, tapi menanamkan rasa tanggung jawab.

5. Gunakan Teknik “Belajar Bertahap”

Teknik ini efektif untuk anak yang mudah bosan. Caranya, bagi waktu belajar menjadi beberapa sesi pendek, misalnya 15-20 menit, diselingi istirahat singkat. Teknik ini disebut juga Pomodoro Technique. Anak jadi tidak merasa terbebani karena belajar sedikit demi sedikit. Setelah menyelesaikan satu sesi, beri apresiasi kecil, seperti pujian atau waktu bermain singkat.

Baca juga: 10+ Cara Mengatur Waktu Belajar Efektif buat Anak SD

6. Dampingi dengan Empati, Bukan Emosi

Kadang, anak hanya butuh ditemani. Duduk di sebelahnya sambil bertanya dengan nada lembut bisa membuat anak merasa dihargai. Misalnya, tanyakan, “Bagian mana yang paling sulit, Nak?” atau “Mama bantu jelaskan ya?” Dengan begitu, anak merasa diperhatikan, bukan dihakimi. Hubungan emosional yang hangat akan membantu anak lebih terbuka dan termotivasi untuk belajar.

7. Jadikan PR Sebagai Aktivitas Positif

Ubah mindset anak tentang PR. Jangan biarkan mereka menganggap PR sebagai beban. Cobalah membuat suasana mengerjakan PR menjadi menyenangkan. Misalnya, gunakan alat tulis berwarna, buat tantangan kecil seperti “siapa yang lebih cepat menyelesaikan tugas?”, atau beri reward sederhana seperti stiker bintang. Dengan begitu, PR bukan lagi hal yang ditakuti, tapi ditunggu.

8. Beri Contoh Disiplin dari Orang Tua

Anak adalah peniru ulung. Jika Sobat Mada ingin anak disiplin, tunjukkan bahwa Sobat Mada juga disiplin. Misalnya, selesaikan pekerjaan rumah tangga tepat waktu, atau tidak menunda janji. Ketika anak melihat contoh nyata dari orang tuanya, mereka akan belajar bahwa menepati waktu itu penting. Tindakan kecil ini jauh lebih efektif daripada nasihat panjang.

9. Bangun Motivasi dari Dalam Diri Anak

Motivasi eksternal seperti hadiah memang bisa membantu, tapi tidak bertahan lama. Sobat Mada perlu menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri anak. Ajak anak memahami manfaat belajar dan menyelesaikan PR tepat waktu. Misalnya, katakan, “Kalau kamu kerjakan PR lebih awal, nanti bisa main lebih lama,” atau “Belajar itu bikin kamu jadi lebih pintar dari kemarin.” Dengan begitu, anak belajar untuk menghargai proses.

10. Kurangi Distraksi dari Gadget

Gadget adalah penyebab utama anak menunda PR. Bukan hanya karena game atau video, tapi juga notifikasi yang mengganggu konsentrasi. Batasi waktu penggunaan gadget dengan aturan yang jelas. Misalnya, gadget hanya boleh digunakan setelah semua PR selesai. Sobat Mada juga bisa membuat zona bebas gadget di rumah, agar anak lebih fokus pada waktu belajar.

Baca juga: 13+ Cara Mengatasi Anak yang Sulit Diatur

11. Hargai Setiap Usaha, Sekecil Apa Pun

Jangan tunggu anak mendapat nilai sempurna baru diberi pujian. Saat mereka berusaha mengerjakan PR tanpa disuruh, beri apresiasi. Misalnya, dengan kalimat sederhana seperti, “Mama bangga kamu sudah mulai duluan,” bisa membuat anak merasa dihargai. Pujian seperti ini meningkatkan rasa percaya diri dan membuat mereka ingin terus berbuat lebih baik.

12. Konsultasikan dengan Guru Jika Diperlukan

Jika anak terus menunda PR meski sudah diberi berbagai pendekatan, mungkin ada faktor dari sekolah. Misalnya, tugas terlalu berat atau tidak sesuai kemampuan anak. Jangan ragu berdiskusi dengan guru. Kolaborasi antara orang tua dan guru bisa menemukan solusi yang lebih tepat. Guru biasanya punya strategi khusus untuk membantu anak-anak yang mengalami hal serupa.

13. Ajarkan Manajemen Waktu Sejak Dini

Kemampuan mengatur waktu belajar tidak muncul begitu saja. Sobat Mada bisa mulai mengajarkan manajemen waktu sejak dini dengan cara sederhana. Misalnya, minta anak menulis daftar kegiatan hariannya. Lalu bantu mereka menentukan prioritas: mana yang harus dilakukan dulu, mana yang bisa nanti. Dengan latihan rutin, anak akan terbiasa mengatur waktu sendiri tanpa harus disuruh.

14. Jaga Komunikasi yang Positif

Anak yang sering dimarahi bisa merasa cemas setiap kali mendengar kata “PR”. Oleh karena itu, penting menjaga komunikasi yang positif. Ajak anak bicara dengan tenang, dengarkan keluhannya, dan hindari menyalahkan. Gunakan kalimat yang mendukung seperti, “Mama tahu kamu capek, tapi ayo kita selesaikan sedikit dulu.” Nada lembut bisa membuat anak lebih kooperatif dan terbuka.

15. Jadikan Belajar Sebagai Rutinitas yang Menyenangkan

Belajar tidak harus selalu serius. Kadang, sedikit humor atau permainan bisa membuat anak lebih semangat. Gunakan metode belajar interaktif seperti kartu kuis, video edukatif, atau permainan kata. Ketika anak menikmati proses belajar, mereka akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan PR tanpa merasa terpaksa.

Baca juga: 14 Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Usia Dini

Buat Anak Semangat Mengerjakan PR!

Setiap anak punya alasan sendiri saat menunda pekerjaan rumah (PR). Ada yang bosan, ada juga yang kesulitan memahami materi. Dalam situasi ini, orang tua perlu memahami dulu akar masalahnya. Jangan buru-buru menilai atau membandingkan dengan anak lain. Coba dengarkan dulu cerita mereka. Dengan begitu, Sobat Mada bisa menemukan cara mengatasi anak yang menunda PR dengan lebih bijak.

Butuh waktu dan ketelatenan agar anak terbiasa menyelesaikan tugas tanpa disuruh. Mulailah dengan langkah kecil, seperti membuat jadwal belajar yang konsisten atau memberikan pujian sederhana saat mereka mau mengerjakan PR sendiri. Beri contoh bahwa disiplin itu menyenangkan. Jika Sobat Mada terus sabar dan konsisten, perlahan anak akan memahami tanggung jawabnya. Inilah salah satu cara menghadapi anak menunda PR yang paling ampuh tanpa harus marah.

Kini Sobat Mada sudah tahu bagaimana mengatasi anak yang suka menunda PR dengan cara yang lebih lembut dan efektif. Saatnya praktik langsung di rumah. Mulailah dari perubahan kecil, lalu rayakan setiap kemajuan anak. Bagikan juga artikel ini kepada orang tua lain agar semakin banyak yang belajar bersama. Karena setiap dukungan kecil dari orang tua bisa membawa perubahan besar bagi masa depan anak. Yuk, bantu anak tumbuh jadi pribadi yang lebih disiplin dan bertanggung jawab mulai hari ini!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top