Setiap kali bulan berganti, pasti ada yang iseng buka kalender dan bertanya, “Eh, tanggal 1 Juni itu hari apa, ya?” Sepertinya hal tersebut biasa saja, hanya awal bulan seperti biasa. Namun, siapa sangka tanggal ini memiliki kisah yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan hari libur lainnya.
Untuk sebagian orang, 1 Juni mungkin hanya berarti waktu untuk menerima gaji atau saat yang tepat untuk memulai resolusi baru (lagi). Namun, jika kita menyelidikinya lebih jauh, tanggal ini sering membuat orang berhenti sejenak dan bertanya, “Kok rasanya familiar, ya?” Mungkin ada sesuatu yang lebih di balik angka di kalender ini.
Daripada terus penasaran dan berspekulasi, mari yuk Sobat Mada kita bersama-sama mencari tahu sebenarnya 1 Juni itu hari apa? Dan mengapa tanggal ini sangat layak untuk dikenang setiap tahunnya!
1 Juni Memperingati Hari Apa?
Tanggal 1 Juni sering lewat begitu saja tanpa banyak yang menyadari makna di baliknya. Padahal, ada peristiwa penting yang diperingati setiap tahun pada hari ini bukan sekadar tanggal di kalender. Jadi, kalau kamu lagi bertanya-tanya “1 Juni memperingati hari apa?”, ada baiknya kita tengok lagi sejarahnya sejenak.
Bukan tanpa sebab tanggal ini ditetapkan sebagai sebuah peringatan nasional. Terdapat nilai-nilai mulia yang muncul pada 1 Juni dan menjadi pondasi bagi arah bangsa hingga saat ini. Selain itu juga terdapat beberapa hari besar lainnya.
Sebelum kamu melanjutkan untuk menggulir atau menutup tab. Mari luangkan sedikit waktu untuk memahami kembali makna signifikan di balik tanggal penting ini.
1. Hari Lahir Pancasila
Setiap tanggal 1 Juni, Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila. Acara ini bertujuan untuk menghormati usaha para pendiri negara dalam merumuskan prinsip dasar negara Indonesia.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Kemendikbud, momen Hari Lahir Pancasila didasari oleh pertemuan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945. Pertemuan ini dihadiri oleh sosok-sosok penting seperti Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Pada pertemuan awal tersebut, ketiga tokoh nasional memberikan pemikiran terkait negara Indonesia. Anggota BPUPKI juga mendiskusikan prinsip-prinsip negara Indonesia. Selanjutnya, Soekarno memberikan pidato yang berjudul “Lahirnya Pancasila”.
Ia memaparkan ide tentang konsep awal Pancasila pada 1 Juni 1945. Soekarno mengemukakan wawasan dan gagasan mengenai landasan negara Indonesia yang disebut Pancasila, yang berasal dari kata panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip atau dasar.
Soekarno mendeskripsikan lima pilar negara Indonesia pada waktu itu, yaitu sila pertama Kebangsaan, sila kedua Internasionalisme atau Perikemanusiaan, sila ketiga Demokrasi, sila keempat Keadilan Sosial, dan sila kelima Ketuhanan yang Maha Esa.
BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan menyusun Undang-Undang Dasar berdasarkan lima pilar tersebut. Komite ini terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Akhirnya, Pancasila diakui dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Pancasila yang diresmikan sebagai dasar negara ini memuat lima sila yang dikenal masyarakat hingga saat ini. Pancasila juga disepakati untuk dimasukkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan sah negara Indonesia.
Presiden Jokowi kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang menetapkan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1945. Keputusan tersebut juga mengatur Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional.
2. Hari Orang Tua Sedunia
Dikutip dari website resmi PBB, asal mula perayaan Hari Orang Tua Sedunia dimulai pada tahun 1980-an. Di dekade tersebut, PBB mulai memberi perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan keluarga.
Pada tahun 1983, atas rekomendasi dari Dewan Ekonomi dan Sosial Komisi Pembangunan Sosial melalui resolusi mengenai peran keluarga dalam pembangunan (1983/23), PBB meminta Sekretaris Jenderal untuk meningkatkan pemahaman di kalangan pengambil keputusan dan masyarakat.
Hal ini terutama berkaitan dengan tantangan dan kebutuhan yang dihadapi oleh keluarga, serta metode yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk menghargai kontribusi orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anak mereka hingga dewasa. Kontribusi orang tua tidak dapat diukur, bahkan sebelum seorang anak datang ke dunia.
Pada 12 September 2012, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Orang Tua Sedunia. Peringatan ini dirayakan tiap tahun untuk mengapresiasi kontribusi orang tua di seluruh dunia.
3. Hari Kesadaran Terumbu Karang
Merujuk dari laman National Today, tanggal 1 Juni juga dikenang sebagai Hari Kesadaran Terumbu Karang Sedunia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman di berbagai komunitas dan masyarakat mengenai sistem biologis yang rentan dari terumbu karang di laut.
Hari ini juga menjadi kesempatan untuk mengumpulkan individu dari berbagai latar belakang. Mulai dari pecinta alam, aktivis sosial, hingga masyarakat umum. Mereka bersatu untuk merumuskan ide-ide dan strategi yang bisa digunakan untuk melindungi ekosistem terumbu karang agar tetap aman.
Akhir-akhir ini, sejumlah terumbu karang yang paling penting telah mengalami penurunan. Hal ni disebabkan oleh fenomena pemutihan karang, kenaikan suhu air laut, serta pencemaran berbahaya. Selain itu, pemakaian tabir surya yang berisiko dan peningkatan jumlah wisatawan dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan terumbu karang.
Baca Juga: Kenaikan Isa Almasih Libur Berapa Hari? Cek Jadwal Libur & Cuti
12 Contoh Kegiatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Sekolah
Memperingati Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni merupakan saat yang krusial untuk mengukuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan dalam benak generasi muda. Dalam konteks pendidikan, terdapat beragam kegiatan yang menarik serta bermanfaat sebagai sarana memperkenalkan dan memperkuat makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah 12 contoh aktivitas yang dapat memberikan inspirasi, yuk Sobat Mada simak kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah!
1. Upacara Bendera Khusus Hari Lahir Pancasila
Melaksanakan upacara yang lebih khidmat dengan pembacaan teks Pancasila serta sambutan dari kepala sekolah atau guru yang membahas sejarah dan signifikansi Pancasila sebagai dasar negara.
2. Lomba Cerdas Cermat Bertema Pancasila
Menyelenggarakan kompetisi antara kelas atau antar tingkatan tentang pengetahuan kebangsaan, mencakup sejarah kelahiran Pancasila, tokoh-tokoh penting, sampai penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
3. Nonton Bareng Film Nasionalisme
Mengadakan pemutaran film dokumenter atau film inspiratif mengenai perjuangan bangsa dan kelahiran Pancasila, diikuti dengan diskusi untuk membantu siswa memahami isi film dan kaitannya dengan kehidupan.
4. Pentas Seni dan Budaya Nusantara
Menggelar pertunjukan seni, seperti tarian tradisional, musik daerah, pembacaan puisi kebangsaan, atau drama yang mengangkat tema persatuan dan keragaman di Indonesia.
5. Lomba Poster, Mural, atau Desain Grafis Bertema Pancasila
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka mengenai Pancasila melalui karya visual, baik secara manual maupun digital.
6. Diskusi Kelas dan Refleksi Nilai Pancasila
Menyelenggarakan forum diskusi kelas yang dipandu oleh guru untuk membahas penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan siswa, seperti sikap toleransi, gotong royong, dan keadilan.
7. Pojok Literasi Pancasila di Perpustakaan
Menghias sudut baca di perpustakaan dengan tema Pancasila dan memajang koleksi buku sejarah, biografi tokoh bangsa, serta cerita inspiratif bertemakan kebangsaan yang dapat diakses siswa.
8. Lomba Pidato atau Orasi Kebangsaan
Memberikan peluang kepada siswa untuk mengekspresikan pendapat dan aspirasi mereka terhadap bangsa Indonesia melalui pidato singkat yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme.
9. Aksi Sosial atau Bakti Lingkungan Sekitar Sekolah
Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan lingkungan, menanam pohon, atau bakti sosial sebagai tindakan konkret mengimplementasikan nilai gotong royong dan kepedulian sosial.
10. Kuis Interaktif Bertema Pancasila Secara Online
Memanfaatkan teknologi digital untuk membuat kuis atau permainan edukatif bertemakan Pancasila yang menarik dan dapat dimainkan di kelas atau secara daring.
11. Pameran Karya Siswa Bertema Nasionalisme
Menampilkan beragam karya siswa termasuk artikel, puisi, poster, hingga kerajinan yang menggambarkan semangat cinta tanah air dan nilai-nilai Pancasila.
12. Menulis Surat untuk Indonesia
Mengadakan kegiatan menulis surat yang berisi harapan, doa, dan semangat untuk bangsa Indonesia. Surat-surat ini dapat dikumpulkan dan dipamerkan di kelas atau di lorong sekolah sebagai bentuk refleksi bersama.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya memperingati tanggal penting, tapi juga menghidupkan kembali semangat Pancasila dalam kehidupan pelajar sehari-hari.
Jadwal Tanggal Merah dan Cuti Bersama di Juni 2025
Bulan Juni 2025 akan menawarkan beberapa hari libur nasional dan cuti bersama yang bisa dimanfaatkan untuk berlibur, kembali ke kampung halaman, atau sekadar mengisi kembali energi.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024, ada tiga hari libur nasional dan satu hari cuti bersama yang jatuh pada bulan Juni. Menariknya, kombinasi ini memberi kesempatan untuk menikmati dua akhir pekan panjang atau long weekend.
Berikut adalah daftar lengkap hari libur nasional dan cuti bersama selama Juni 2025 sesuai dengan SKB Tiga Menteri tersebut:
- Minggu, 1 Juni 2025: Hari Lahir Pancasila
- Jumat, 6 Juni 2025: Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah
- Senin, 9 Juni 2025: cuti bersama Idul Adha 1446 Hijriah
- Jumat, 27 Juni 2025: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah
Baca Juga: Lebaran Idul Adha tahun 2025 tanggal berapa? Cek Jadwal Libur
Menyalakan Semangat Pancasila dari Sekolah
1 Juni bukan hanya merupakan tanggal pertama di bulan atau sekadar hari libur. Tanggal ini melambangkan identitas bangsa yang terjewantah dalam Pancasila. Di lingkungan sekolah, perayaan Hari Lahir Pancasila dapat diwujudkan melalui berbagai aktivitas kreatif dan bermakna yang melibatkan partisipasi aktif siswa.
Dari kompetisi hingga kegiatan sosial, semuanya bisa menjadi cara untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, keadilan, dan persatuan. Semakin banyak siswa yang terpapar Pancasila melalui keterlibatan langsung, semakin kuat pula rasa nasionalisme dan karakter cinta tanah air yang tumbuh dalam diri mereka.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan 1 Juni sebagai momen yang menyenangkan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dari masa sekolah.
Apa pengalaman Sobat Mada saat merayakan 1 Juni? Apakah sudah pernah merenungkan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Nilai seperti kerja sama, keadilan, dan persatuan bisa kita temukan dalam aktivitas kecil yang kita lakukan setiap hari, loh!
Bagikan pengalaman atau kegiatan menarikmu di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman dan keluarga agar semakin banyak yang merayakan semangat kebangsaan dan memahami lebih dalam makna Hari Lahir Pancasila.








